Otoritas Afrika Selatan Ingatkan Warga Tak Ada Berlian di KwaHlathi

Selasa, 22 Juni 2021 18:00 WIB

Ratusan orang menggali tanah untuk mencari batu yang diyakini sebagai berlian setelah gambar dan video viral di media sosial di desa KwaHlathi di luar Ladysmith, di provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan , 14 Juni 2021. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Afrika Selatan memperingatkan batu berharga di desa KwaHlathi yang menjadi buruan masyarakat, kemungkinan bukan berlian seperti yang diharapkan, melainkan batu berharga jenis kuarsa, yang harganya lebih rendah.

Sebelumnya orang-orang dari berbagai wilayah di Afrika Selatan berduyun-duyun mendatangi desa KwaHlathi di wilayah timur provinsi KwaZulu-Natal. Orang-orang mulai menggali mencari batu berharga di sana sejak 12 Juni 2021 atau persisnya setelah temuan batu berharga pertama di sebuah lahan terbuka di KwaHlathi.

Seorang pria menunjukkan batu yang diyakini sebagai berlian setelah gambar dan video viral di media sosial di desa KwaHlathi di luar Ladysmith, di provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan , 14 Juni 2021. Lebih dari 1.000 orang berbondong-bondong ke desa KwaHlathi untuk mencari batu yang mirip berlian. REUTERS/Siphiwe Sibeko

Advertising
Advertising

Anggota dewan eksekutif bidang pengembangan ekonomi dan pariwisata, Ravi Pillay, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan 3 ribu sampel batu dari kunjungan ke KwaHlathi, untuk diteliti lebih lanjut.

“Hasil tes yang dilakukan secara meyakinkan mengungkap kalau batu-batu yang ditemukan di KwaHlathi bukan berlian seperti yang diharapkan banyak orang. Kalau pun batu itu punya nilai, paling batu itu jenis Kristal kuarsa, namun itu pun belum dikonfirmasi pasti. Kristal kuarsa nilainya jelas lebih rendah dari berlian,” kata Pillay.

Ramainya desa KwaHlathi yang didatangi orang-orang untuk mencari batu berharga, menyoroti tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat lokal. Angka pengangguran di Afrika Selatan tinggi dan kemiskinan telah membuat masyarakat di sana hidup dengan upah harian.

Jumlah orang yang menggali mencari batu berharga di KwaHlathi sudah berkurang menjadi kurang dari 500 orang. Lahan kosong seluas 50 hektar yang diyakini tempat beradanya batu-batu berharga, sekarang dalam kondisi rusak. Di sana banyak lubang sampai sedalam satu meter sehingga membahayakan hewan-hewan ternak.

Pillay mengatakan kerumunan orang-orang yang mencari batu berharga di KwaHlathi juga membuat waswas karena berisiko tinggi menyebarkan wabah virus corona. Dengan begitu, kerumunan para penggali itu akan diminta untuk meninggalkan area KwaHlathi, bahkan aparat keamanan akan dikerahkan ke sana jika diperlukan.

Baca juga: Berlian Terbesar Ketiga Ditemukan di Botswana

Sumber: Reuters

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

3 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

21 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

28 hari lalu

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

31 hari lalu

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan bus di Afrika Selatan, setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter dari jembatan ke jurang

Baca Selengkapnya

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

31 hari lalu

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

36 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

36 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Produktif

38 hari lalu

BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Produktif

Pertanian berkelanjutan menjadi solusi guna memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Selengkapnya

Israel Minta ICJ Tidak Beri Perintah Darurat Baru atas Ancaman Kelaparan di Gaza

41 hari lalu

Israel Minta ICJ Tidak Beri Perintah Darurat Baru atas Ancaman Kelaparan di Gaza

Belum juga melaksanakan putusan ICJ Januari lalu, Israel sudah minta pengadilan PBB itu untuk tidak mengeluarkan perintah darurat baru.

Baca Selengkapnya