Presiden Joe Biden Tidak Berencana Menemui Presiden Iran Ebrahim Raisi

Selasa, 22 Juni 2021 10:30 WIB

Presiden AS Joe Biden memberi hormat saat menaiki Air Force One saat ia berangkat dalam perjalanan untuk menghadiri KTT G7 di Inggris, perjalanan luar negeri pertama kepresidenannya, dari Pangkalan Militer Gabungan Andrews, Maryland, AS, 9 Juni 2021. [REUTERS/Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika menyatakan Presiden Joe Biden tidak memiliki rencana apapun untuk bertemu dengan Presiden Iran terbaru, Ebrahim Raisi. Ebrahim Raisi pun, kata mereka, juga tidak memiliki rencana untuk bertemu.

"Saat ini kami tidak memiliki relasi diplomatik apapun dengan Iran dengan tidak memiliki rencana untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, dikutip dari Reuters, Selasa, 22 Juni 2021.

Meski belum memiliki rencana untuk bertemu dengan Ebrahim Raisi, Jen Pskai tidak menutup kemungkinan tersebut. Namun, kata ia, keputusan ada di tangan Ebrahim Raisi, bukan Joe Biden.

Saat ini, kedua negara tengah berupaya untuk memperbarui Perjanjian Nuklir Iran atau dikenal juga sebagai JCPOA. Perjanjian yang diteken pada tahun 2015 tersebut bertujuan untuk menekan program pengayaan nuklir Iran untuk memastikan mereka tidak membuat senjata pemusnah massal.

Di masa pemerintahan Donald Trump, Amerika mundur dari perjanjian tersebut. Sebagai gantinya, mereka memperkuat sanksi ke Iran yang dianggap Trump sebagai ancaman. Sebagai respon, Iran menggenjot program pengayaan nuklirnya lagi hingga melebihi batas.

Situasi baru berubah ketika Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika. Ia ingin kembali ke Perjanjian Nuklir Iran. Jika Iran kooperatif, Joe Biden janji akan membebaskan negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei itu dari sanksi ekonomi. Iran mau kooperatif, namun meminta Amerika lebih dulu membebaskan sanksi.

Ebrahim Raisi, ketika terpilih, menyatakan dirinya akan berupaya untuk kembali ke perjanjian nuklir. Ia menganggapnya sebagai jalan untuk memulihkan lagi perekonomian Iran yang terdampak sanksi dan pandemi. Per berita ini ditulis, negosiasi antara Iran dan Amerika sudah mencapai ronde keenam, namun negosiasi masih berjalan alot.

"Kami menanti kelanjutan dari negosiasi itu, namun kamu tidak bisa memprediksi kapan kesepakatan akan tercapai," ujar Jen Psaki perihal kelanjutan Perjanjian Nuklir Iran yang didukung Joe Biden dan Ebrahim Raisi itu.

Baca juga: Sah! Ebrahim Raisi Jadi Presiden Iran

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

18 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya