Israel Klaim Palestina Tahu Vaksin COVID-19 Pesanannya Bakal Kedaluwarsa Juni

Minggu, 20 Juni 2021 09:00 WIB

Seorang pria Palestina menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 Sinopharm China di sebuah pusat kesehatan dalam kampanye vaksinasi di Kota Betlehem, Tepi Barat, pada 29 April 2021. Kredit: Xinhua/Luay Sababa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel merespon pembatalan pemesanan vaksin COVID-19 Pifzer nyaris kedaluwarsa oleh Palestina. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, vaksin tersebut dalam kondisi baik-baik saja dan masih bisa digunakan. Selain itu, kata mereka, pihak Palestina sudah diberi tahu terlebih dulu bahwa vaksin-vaksin tersebut akan habis masa berlakunya di bulan Juni.

"Pengiriman vaksin ke Otoritas Palestina (PA) sudah sesuai pemesanan. Tanggal kedaluwarsa sudah mereka ketahui dan disetujui bersama," ujar Kementerian Kesehatan Israel dalam keterangan persnya, Sabtu, 19 Juni 2021.

Kementerian Kesehatan Israel melanjutkan bahwa vaksin yang dikirimkan ke Palestina sama persis dengan vaksin yang tengah digunakan di negeri Bintang Daud itu. Tak ada pembedaan kualitas.

Pernyataan Kementerian Kesehatan Israel berbeda dengan keterangan yang diberikan Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila, pada Jumat kemarin. Dalam keterangannya, Alkaila mengatakan Israel berjanji vaksin COVID-19 Pfizer yang dikirimkan akan kedaluwarsa di antara bulan Juli-Agustus.

Menurut Alkaila, tanggal kedaluwarsa di bulan Juli - Agustus masih memungkinkan Palestina untuk menggunakan vaksin COVID-19 yang dikirim. Namun, jika kedaluwarsanya Juni, ia mengatakan bakal ada banyak dosis vaksin COVID-19 yang terbuang percuma.

Seorang pria Palestina didampingi putranya saat menerima vaksin virus corona dalam Israel melanjutkan program vaksinasi nasionalnya, di Yerusalem Timur, 23 Desember 2020. Sejumlah negara telah memulai vaksinasi bagi warganya. REUTERS/Ammar Awad

"Mereka bilang tanggal kedaluwarsanya berada di bulan Juli atau Agustus di mana memberi kami cukup waktu untuk menggunakannya," ujar Alkaila.

Menurut kesepakatan yang diteken dengan Israel, Palestina akan mendapatkan 1,4 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Sebagai gantinya, Palestina akan memberikan dosis yang mereka miliki dengan jumlah sama begitu supplai baru tiba di semester kedua nanti.

Dari 1,4 juta dosis, jumlah yang telah dikirimkan Israel ke Palestina ada 90 ribu dosis. Dosis itu tidak digunakan oleh Palestina dan langsung dikirimkan kembali ke Israel.

Warga Palestina mengkritik langkah yang diambil oleh otoritas. Namun, apa yang mereka kritik bukan perkara Palestina mengembalikan vaksin COVID-19 ke Israel, tetapi mengadakan vaksin nyaris kedaluwarsa untuk warga.

Di Palestina, khususnya Tepi Barat dan Gaza, baru 30 persen penduduk mereka yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. Masih kecilnya angka, salah satunya, dipengaruhi keengganan warga untuk divaksin. Survei dari Pusat Kebijakan dan Riset Survei Palestina menyebut hanya 40 persen warga yang mau divaksin.

Baca juga: Palestina Batalkan Pemesanan Vaksin COVID-19 Nyaris Kadaluarsa dari Israel

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

19 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

6 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

7 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

12 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

14 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya