Varian Delta COVID-19 Menyebar di Rusia, Kremlin Salahkan Warga dan Nihilisme

Sabtu, 19 Juni 2021 10:00 WIB

Botol vaksin virus corona Sputnik V Rusia di Beograd, Serbia, 6 Januari 2021. [REUTERS / Fedja Grulovic]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah pusat Rusia, Kremlin, menyalahkan warga atas naiknya jumlah kasus COVID-19 yang kebanyakan adalah varian Delta. Menurut Kremlin, naiknya angka kasus COVID-19 di rusia karena warga enggan divaksin dan paham nihilisme.

Per berita ini ditulis, Rusia berada di peringkat keenam negara paling terdampak COVID-19. Mereka tercatat memiliki 5,2 juta kasus dan 128 ribu korban jiwa akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus di sana bertambah 17 ribu atau yang tertinggi sejak bulan Maret 2021.

"Presiden Vladimir Putin terus memantau situasi ini. Naiknya angka kasus karena sifat (mutasi) virus yang berbahaya, nihilisme, dan rendahnya angka vaksinasi COVID-19," ujar juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 18 Juni 2021.

Peskov mengaku tidak tahu betul kenapa warga sampai enggan divaksin. Ditanyai apakah hal itu disebabkan rendahnya kepercayaan warga terhadap administrasi Putin atau efikasi vaksin lokal (Sputnik V), Peskov membantah anggapan tersebut.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.[REUTERS]


Deputi Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova, melanjutkan bahwa ada 19,7 juta warga Rusia yang sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin COVID-19. Angka tersebut, kata ia, baru seper tujuh dari populasi Rusia dan jauh lebih rendah dibanding capaian negara-negara barat.

Untuk menggenjot angka vaksinasi COVID-19 yang masih rendah, Pemerintah Rusia mencari berbagai cara untuk menarik minat warga. Hal itu mulai dari hadiah hingga hukuman.

Di Moskow, Wali Kota Sergei Sobyanin menyiapkan berbagai langkah. Salah satunya, ia mengumumkan bakal rutin menggelar draw prize berhadiah mobil untuk warga Moskow hingga Juli nanti. Ia juga menyiapkan hukuman di mana warga tak akan dilayani di rumah sakit jika belum menerima vaksin COVID-19 sekalipun.

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr


"Siapapun yang berusia di atas 14 tahun dan mengikuti kampanye vaksinasi COVID-19 dari 14 Juni hingga 11 Juli otomatis mendapat kesempatan draw prize berhadiah mobil. Satui mobil senilai 1 juta Rubel Rusia (Rp197 juta)," ujar Sobyanin.

Sobyanin mengatakan, dirinya rela memberikan hadiah karena situasi di Moskow kian buruk dan vaksinasi harus digencarkan. Dari 13 juta warga Moskow, kata ia, nyaris 90 persennya sudah tertular virus COVID-19 varian Delta. Ia pun mendorong adanya suntikan dosis ketiga untuk memastikan warga yang sudah divaksin terlindungi.

"Ini adalah momen vital untuk segera memberikan suntikan dosis ketiga. Saya baru saja menerimanya setelah divaksin penuh tahun lalu. Dosis tambahan ini seperti dosis pertama vaksin COVID-19 Sputnik V," ujar Sobyanin menjelaskan situasi vaksinasi di Rusia.

Baca juga: Ikut Vaksinasi COVID-19 di Rusia Bakal Dapat Hadiah Mobil

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

20 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya