1 Dekade Jadi Eksil, Mantan Presiden Pantai Gading Pulang

Jumat, 18 Juni 2021 14:36 WIB

Pendukung mantan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo menyambut kepulangan Gbagbo pada Kamis sore, 17 Juni 2021. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo pulang ke negaranya setelah hampir satu dekade menjadi eksil atau mengasingkan diri ke luar negeri. Gbagbo digulingkan dari kekuasaan dalam sebuah perang sipil pada 2011 silam dan telah dibebaskan dari tuduhan melakukan kejahatan perang oleh pengadilan di Den Hague pada 2019.

Ribuan orang pada Kamis sore kemarin, 17 Juni 2021, turun ke jalan menyambut Gbagbo di Ibu Kota Abijan. Gbagbo tiba di Pantai Gading menggunakan penerbangan komersial dari Ibu Kota Brussels. Setiba di Kota Abijan, dia menaiki sebuah mobil SUV dan bergerak menuju kantor pusat partainya.

Mantan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo, 76 tahun, dibebaskan oleh ICC dari tuduhan dugaan kejahatan kemanusiaan. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Para pendukung Gbagbo bersorak-sorai dan mengikuti mobil SUV yang membawanya. Aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata agar bisa mengendalikan warga yang menyemut.

“Saya gembira bisa pulang ke Pantai Gading dan Afrika. Saya berasal dari Pantai Gading, namun saya belajar di penjara bahwa saya adalah seorang Afrika. Semua orang Afrika mendukung saya,” kata Gbagbo.

Pengamanan di sepanjang kota Abijan sangat ketat. Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara mengutarakan harapan kepulangan Gbagbo akan bisa membantu rekonsiliasi di Pantai Gading.

Kepulangan Gbagbo sudah dinanti-nantikan para pendukungnya, terutama sejak dia dibebaskan dari dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Hague, Belanda atas perannya dalam sebuah perang sipil di Pantai Gading.

Gbagbo, 76 tahun, menjabat sebagai orang nomor satu di Pantai Gading pada tahun 2000. Dia memimpin saat Pantai Gading bergolak hingga terbelah menjadi menjadi dua pada 2002 menyusul adanya pemberontakan oleh Angkatan Darat Pantai Gading.

Gbagbo tidak mau mengakui kekalahan dari Ouattara dalam pemilu 2010 silam. Penolakan itu lalu memicu terjadinya perang sipil yang menewaskan lebih dari 3 ribu orang.

Pantai Gading adalah produsen cokelat terbesar di dunia. Perekonomian negara itu tumbuh cukup cepat di bawah kepemimpinan Presiden Ouattara. Hanya saja kerusuhan politik dan etnis masih terjadi di sana.

Baca juga: Sidang In Absentia Mantan Perdana Menteri Pantai Gading Digelar

Sumber: Reuters

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

13 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

4 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

4 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

4 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

5 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya