Staf Restoran Cepat Saji Ditahan karena Menolak Berikan Burger Gratis ke Polisi

Kamis, 17 Juni 2021 21:30 WIB

Karyawan dari Johnny & Jugnu, sebuah kedai burger yang berbasis di Lahore, Pakistan, ditangkap karena menolak memberikan makanan gratis kepada polisi.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh staf di sebuah restoran cepat saji di Pakistan ditahan pada akhir pekan setelah menolak permintaan petugas polisi untuk memberi mereka burger gratis, menurut pernyataan perusahaan.

Kedai burger Johnny & Jugnu di kota timur Lahore mengatakan di Facebook bahwa sekelompok petugas polisi telah mengunjungi tokonya akhir pekan lalu untuk meminta makanan gratis. Restoran mengatakan pemalakan ini sudah sering dilakukan oleh polisi.

"Ketika permintaan mereka ditolak, petugas polisi mengancam manajer kami dan pergi, hanya untuk kembali keesokan harinya untuk mengganggu dan menekan tim kami di lapangan dengan argumen tak berdasar," kata kedai burger itu, dikutip dari CNN, 17 Juni 2021.

Pada hari Jumat, semua 19 anggota staf dan manajer di restoran itu ditangkap dan ditahan oleh polisi selama hampir tujuh jam semalam, kata pernyataan restoran.

Advertising
Advertising

Staf restoran terpaksa meninggalkan dapur mereka dan pelanggan tanpa pengawasan, dengan penggorengan masih menyala, sementara polisi mengklaim restoran menolak untuk menerima permintaan dari tamu istimewa.

Insiden ini memicu kemarahan media sosial dan menyoroti korupsi polisi yang terus-menerus di negara itu.

Para pekerja restoran yang dipenjara telah dibebaskan, dan pejabat polisi setempat telah berjanji untuk memperbaiki perilaku penegakan hukum, New York Times melaporkan.

Seorang petugas kantor polisi sejak itu telah ditangkap dan penyelidikan sedang berlangsung, kata juru bicara kantor polisi kota Lahore, Selasa.

Dawn, surat kabar harian berbahasa Inggris di Pakistan, melaporkan bahwa setidaknya sembilan polisi, termasuk seorang petugas kantor polisi dari Kepolisian Lahore, telah diskors karena melecehkan dan menangkap karyawan Johnny & Jugnu secara ilegal.

Menyusul insiden akhir pekan lalu, perwira senior polisi Inam Ghani mengeluarkan perintah untuk menangguhkan semua pejabat yang terlibat dalam insiden itu karena melampaui wewenang mereka.

Akun Twitter resmi kepolisian Provinsi Punjab juga mengatakan petugas yang terlibat dalam insiden tersebut telah diskors.

"Tidak ada yang diizinkan untuk memakai hukum sewenang-wenang. Ketidakadilan tidak akan ditoleransi. Mereka semua akan dihukum," cuit Twitter kepolisian.

Polisi tidak mengonfirmasi jumlah petugas polisi yang terlibat dalam penyelidikan, atau rincian insiden tersebut.

Saman Bashir, kepala pemasaran restora cepat saji burger Johnny & Jugnu, mengatakan insiden itu sangat mengecewakan tim tetapi memuji tindakan cepat yang diambil untuk menangguhkan polisi yang terlibat.

Baca juga: Peneliti LIPI Paparkan 4 Bentuk Korupsi di Tubuh Kepolisian

CNN | NEW YORK TIMES | DAWN

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

7 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

10 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

12 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya