Palestina Peringatkan Naftali Bennett Hati-hati Gelar Parade di Yerusalem

Selasa, 15 Juni 2021 14:35 WIB

Militan Hamas Palestina membawa senjata lengkap saat turut serta dalam unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza 22 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah administrasi PM Israel baru, Naftali Bennett, menyetujui parade nasionalis di Yerusalem mendapat peringatan dari Palestina. Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, meminta administrasi Naftali Bennett berhati-hati karena parade tersebut bisa dianggap sebagai provokasi yang kemudian berujung pada bentrokan warga dan aparat untuk kesekian kalinya.

"Kami memperingatkan bahwa niat pemukim (kolonialis) untuk mengibar-ngibarkan bendera Israel di Yerusalem bisa menimbulkan dampak berbahaya...Kegiatan itu adalah provokasi terhadap warga kami dan agresi terhadap tanah suci kami," ujar Shtayyeh, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 15 Juni 2021.

Milisi Hamas, yang bertempur dengan Israel selama 11 hari pada Mei lalu, memberikan peringatan senada dengan Shtayyeh. Mereka berkata, bentrokan baru akan tercipta jika rencana parade tetap lanjut, apalagi jika melewati kawasan Kota Tua di mana banyak Muslim.

Per berita ini ditulis, rute dari parade nasionalis itu belum terungkap. Pemerintah Israel hanya menyatakan bahwa parade akan dikawal aparat dan mengelilingi Yerusalem Timur. Hal yang ditakutkan berbagai pihak adalah parade akan melewati wilayah-wilayah sensitif seperti Kota Tua di mana bisa memicu bentrokan.

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett berjalan setelah menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, 30 Mei 2021. [Yonatan Sindel / Pool via REUTERS]

Kementerian Dalam Negeri Israel sudah mengatakan bahwa rute parade bisa disesuaikan untuk menghindari sudut-sudut sensitif di Yerusalem Timur. Hal itu, kata mereka, sudah biasa dilakukan. Namun, hingga sekarang, belum ada kejelasan terkait hal tersebut.

Dalam laporan Reuters, keputusan administrasi Naftali Bennett soal rute ke Permukiman Muslim disebut akan menentukan persepsi terhadap pemerintahan barunya. Jika Naftali Bennett menghindari rute itu, kubu mantan PM Benjamin Netanyahu berpotensi menggunakannya untuk membangun narasi bahwa pemerintahan baru takut terhadap Hamas.

"Sudah waktunya Israel mengancam Hamas dan bukan sebaliknya di mana Hamas mengancam Israel," ujar anggota parlemen sayap kanan, Itamar Ben-Gvir.

Mengacu pada laporan media-media lokal, parade yang disetujui Nafatli Bennett itu akan mulai pukul 18.00 waktu setempat. Warga berkumpul dulu di Gerbang Damaskus baru setelahnya mulai berjalan mengelilingi Yerusalem Timur. Perkembangan terakhir, warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat dikabarkan sudah bersiap-siap merespon parade terkait dengan parade serupa bertema "Hari Kemarahan" (A Day of Rage).

Baca juga : Naftali Bennett Setujui Parade Nasionalis Israel di Yerusalem

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

21 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

2 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

11 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

12 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

14 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

16 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

17 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

18 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

22 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

23 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya