Jerman Sebut Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 dari Johnson & Johnson Rusak

Senin, 14 Juni 2021 17:45 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Jerman melapor ke Johnson & Johnson bahwa jutaan dosis vaksin COVID-19 yang mereka terima telah rusak atau terkontaminasi. Oleh karenanya, mereka meminta pengiriman dosis baru sebagai gantinya. Adapun besaran yang diminta Jerman adalah 6,5 juta dosis di bulan Juli.

Badan Regulator Obat-obatan Amerika (FDA) mengkonfirmasi laporan Jerman. Mereka mendapati 60 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson telah terkontaminasi alias tak bisa dipakai. Hal itu, kata FDA, didapat ketika mereka melakukan kunjungan inspeksi ke pabrik manufaktur vaksin di Baltimore, Amerika, beberapa bulan terakhir.

"Ini sungguh mengecewakan karena setiap dosis vaksin COVID-19 sungguh berperan," ujar Kementerian Kesehatan Jerman dalam keterangan persnya, dikutip dari Deutsche Welle, Ahad waktu setempat, 13 Juni 2021.

Jerman melanjutkan, meski status dosis pengganti dari Johnson & Johnson belum ada kepastian, setidaknya mereka sudah mendapat kabar untuk pengiriman suplai vaksin COVID-19 lainnya.

Rincian vaksin COVID-19 yang akan diterima, kata Kementerian Kesehatan Jerman, adalah 50,3 juta dosis vaksin Pfizer, 6,4 juta dosis Moderna, dan 12,4 juta dosis AstraZeneca. Besaran itu sesuai komitmen yang mereka terima untuk kuartal kedua.

Botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Johnson & Johnson yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 11 Januari 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

Sebagai tambahan, dari pabrik vaksin di Baltimore, FDA hanya menemukan 10 juta dosis yang bisa dipakai selain 60 juta dosis yang bermasalah. Namun, untuk jutaan dosis yang aman tersebut, FDA tidak bisa memberikan jaminan proses produksinya sepenuhnya bebas dari masalah atau tidak.

Adapun hal yang menyebabkan puluhan juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson terbuang adalah tidak dipatuhinya praktik produksi vaksin. Pabrik tersebut, yang dioperasikan oleh Emergent BioSolutions, memproduksi berbagai jenis vaksin di proses yang sama. Diyakini terjadi kontaminasi silang dalam proses tersebut.

Sekarang, pabrik di Baltimore ditutup. Kapan operasi mereka akan berlanjut belum diketahui. FDA belum memberikan keterangan lebih lanjut perihal hasil penyelidikan sejauh ini.

Berbagai pihak menyarankan operasi pabrik di Baltimore dilanjutkan, tentunya dengan pengawasan produksi yang lebih ketat. Johnson & Johnson, dalam keterangan persnya, mengatakan akan terus berupaya memberikan vaksin COVID-19 di tengah pandemi seperti sekarang. Dan, mereka menegaskan bahwa tidak semua vaksin COVID-19 Johnson & Johnson bermasalah karena hanya dosis dari pabrik Emergent saja yang mendapat catatan khusus.

Bagaimana nasib 60 juta dosis yang tidak bisa dipakai belum diketahui. Ada kekhawatiran negara-negara yang kekurangan vaksin COVID-19 akan mencoba memintanya daripada tidak mendapat vaksin sama sekali. Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson di pakai di 24 negara, termasuk Afrika.

Baca juga: Cina Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 untuk Usia 3-17 Tahun

ISTMAN MP | DW | NY TIMES




Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

13 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya