Negara G7 Desak Cina Kooperatif Soal Investigasi Asal Usul COVID-19

Senin, 14 Juni 2021 16:15 WIB

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kanselir Jerman Angela Merkel berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021. [Patrick Semansky/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Negara anggota G7 menambah desakannya ke Cina. Selain isu HAM, Taiwan, dan nilai produk ekspor, ketujuh negara besar juga menekan Cina soal otonomi Hong Kong, stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, dan asal usul virus COVID-19.

Perihal COVID-19, anggota G7 meminta Cina untuk kooperatif dan bersikap transparan soal investigasi asal usul virus tersebut. Hal itu menyusul adanya keluhan dari pakar-pakar WHO, yang berkunjung ke Wuhan di awal tahun, bahwa investigasi COVID-19 ke Cina lebih seperti audit dibanding investigasi sungguhan.

Perkembangan terbaru, laporan intelijen menyampaikan kebocoran virus COVID-19 dari lab virologi Wuhan memungkinkan. Meski belum sepenuhnya terbukti dan sempat dibantah oleh WHO, berbagai negara menganggap skenario itu patut ditelusuri lagi.

"Kami meminta investigasi COVID-19 yang transparan, dipimpin oleh ahli, dan berdasarkan pada sains, sebagaimana direkomendasikan kepada kami, di Cina," ujar pernyataan bersama G7 di Cornwall, Inggris, Ahad waktu setempat, 13 Juni 2021.


Orang-orang dengan pakaian pelindung berjalan dengan tempat sampah di luar hotel tempat anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemi virus corona (COVID-19) dikarantina, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 28 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]


Sementara itu, soal Hong Kong, negara G7 meminta Cina untuk menghormati HAM serta kebebasan berpendapat. Selain itu, juga menghormati otonomi Hong Kong sebagaimana diatur dalam Deklarasi Bersama Sino-British.

Sebagaimana diketahui, HAM dan kebebasan berpendapat di Hong Kong terancam sejak Cina memperkuat pengaruhnya di sana. Puncaknya adalah pengesahan UU Keamanan Nasional Hong Kong serta perubahan regulasi pemilihan anggota parlemen.


Kedua aturan itu diklaim Cina dan Hong Kong untuk melindungi keamanan nasional, memastikan apa yang hadir di Hong Kong sejalan dengan nilai-nilai yang mereka atur. Nyatanya, kedua aturan dipakai untuk membungkam kebebasan berpendapat plus meminimalisir kehadiran oposisi di parlemen maupun pemerintahan.

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]


"Kami ingin mempromosikan nilai-nilai kami, termasuk meminta Cina untuk menghormati HAM dan kebebasan yang mendasar," ujar pernyataan bersama G7 yang kemudian menjadi bagian kominike mereka.

Terakhir, soal Indo-Pasifik, termasuk Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, G7 menentang segala tindakan koersif di sana yang mampu mengganggu kestabilan dan mengubah status quo. Seperti diketahui, Cina secara sepsifik mengklaim Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur sebagai milik. Mereka pun membangun pulau militer di sana untuk merespon negara-negara lain yang beroperasi di perairan tersebut.

Menanggapi desakan G7, Pemerintah Cina menyebutnya sebagai manipulasi politik untuk menyudutkan negaranya. Sebelum KTT G7 di Cornwall, Cina juga menyebut era di mana tujuh negara mengatur jalannya pemerintahan dunia sudah lama berlalu.

Baca juga: Taiwan Dapat Dukungan dari G7

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

23 menit lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

14 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

14 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

15 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

16 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

17 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

17 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

17 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

18 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya