Orang-orang berjalan di trotoar setelah pemerintah melonggarkan lockdown Covid-19 di London, Inggris 12 April 2021. [REUTERS / Henry Nicholls]
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berpotensi menunda pelonggaran lockdown COVID-19 tahap selanjutnya. Dikutip dari kantor berita Reuters, hal itu mengacu pada data terbaru yang menunjukkan kenaikan kasus varian Delta COVID-19.
Jika tidak ada halangan, keputusan jadi atau tidaknya pelonggaran lockdown tahap selanjutnya akan disampaikan pada Senin pekan depan. Jika pelonggaran tetap lanjut, maka 21 Juni akan menjadi hari terakhir lockdown COVID-19 di Inggris.
"Cepatnya penyebaran varian Delta, yang pertama kali dideteksi di India, telah mengganggu rencana pelonggaran itu. Dengan kata lain, bisa saja terjadi penundaan pelonggaran selama satu bulan," ujar sumber, dikutip dari laporan Daily Telegraph, Sabtu, 12 Juni 2021.
Jika pelonggaran ditunda, maka lockdown COVID-19 baru akan berakhir pada 19 Juli nanti.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris selalu berkata bahwa keputusan untuk melonggarkan atau tidak selalu bergantung pada data. Jika data mengindikasikan hal tersebut tidak memungkinkan, maka pelonggaran bisa ditunda.
Per berita ini ditulis, Pemerintah Inggris belum mengeluarkan pernyataan resmi apapun soal rencana pelonggaran tahap berikutnya. Adapun Inggris tercatat memiliki 4,5 juta kasus dan 127 ribu kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, kasus di sana bertambah sebanyak 8.125.