Pria Penampar Macron Anggota Kelompok Rompi Kuning yang Anti-Pemerintah

Jumat, 11 Juni 2021 09:00 WIB

Sebelum diserang, Emmanuel Macron tengah menyapa warga dalam kunjungan kerja di Tain-L'Hermitage, Prancis, 8 Juni 2021. Pelaku mengenakan T-shirt khaki, sempat berteriak "Ganyang Macronia" dan "Montjoie Saint Denis", yang merupakan seruan perang tentara Prancis di masa lalu. BFMTV/ReutersTV

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai hal terungkap dalam persidangan Damien Tarel (28), pria yang menampar Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin, 8 Juni 2021. Salah satu pengakuan yang Tarel buat, sebelum divonis penjara empat bulan, adalah dirinya anggota dari kelompok anti-pemerintah bernama "Yellow Vest" (Rompi Kuning).

Dikutip dari kantor berita Reuters, Tarel mengaku sudah lama menjadi bagian dari kelompok Rompi Kuning. Ia berkata, dirinya bergabung kelompok tersebut karena merasa sejalan dengan pemahaman politik ekstrim kanannya. Di sisi lain, juga karena dirinya membenci pemerintahan Macron.

"Saya merasa Macron mewakili segala hal yang busuk dari negeri ini," ujar Tarel di persidangan, Kamis, 10 Juni 2021.

Sebagai catatan, kelompok Rompi Kuning yang diikuti oleh Tarel dibentuk pada tahun 2018. Awalnya, kelompok tersebut bertujuan untuk menyeruakan protes atas kebijakan kenaikan harga bensin dan biaya hidup. Namun, belakangan, agenda-agenda yang mereka bawa kian luas mulai reformasi ekonomi hingga dihapusnya pemangkasan batas kecepatan kendaraan di Prancis.

Dalam prosesnya, aksi-aksi Rompi Kuning kerap berujung bentrokan dengan aparat. Dan, beberapa di antaranya ada yang jatuh korban. Per Desember 2018, total ada 10 orang tewas dan 1000 lebih luka-luka akibat bentrokan antara kelompok Rompi Kuning dengan aparat.

Pengunjuk rasa Rompi Kuning turun ke jalan-jalan di Paris pada Sabtu, 1 Juni, dalam sebuah demonstrasi pertama setelah pemilihan Eropa. RUPTLY


Selain mengaku sebagai anggota Rompi Kuning, Tarel juga mengaku sempat terpikir untuk melempari Macron dengan telur dan krim kue tart. Bahkan, kata ia, di satu titik dirinya juga terpikir untuk mengajak Macron beradu pedang.

"Jika saya menantang Macron untuk duel pedang saat matahari terbit, saya ragu dia akan merespon," ujar Tarel.

Perihal penamparan Macron, Tarel menegaskan hal itu tidak ia rencanakan. Ia berkata, hal itu terjadi secara refleks, perwujudan dari kebenciannya terhadap Macron. Sementara itu, soal "Montjoie Saint Denis" yang ia teriakkan saat menampar Macron, Tarel menyebutnya sebagai teriakan perang.

"Itu adalah slogan patriot juga," ujar Tarel. Dalam sejarah Prancis, "Montjoie Saint Denis" adalah teriakan perang ketika Prancis masih berupa monarki.

Per berita ini ditulis, Emmanuel Macron belum memberikan tanggapan lebih lanjut soal aksi Tarel. Terakhir kali berkomentar, Macron menyebutnya sebagai insiden yang terisolir.

Baca juga: Siapa Rompi Kuning dalam Unjuk Rasa Terburuk di Prancis?

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

14 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

11 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

11 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

16 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

16 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya