ASEAN Berkomitmen untuk Menekan Epidemi AIDS pada 2030

Rabu, 9 Juni 2021 16:00 WIB

AIDS

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota PBB berkumpul dalam pertemuan tingkat tinggi perihal HIV/AIDS untuk mengadopsi deklarasi politik baru mengakhiri epidemi AIDS pada 2030.

Pertemuan High-Level Meeting on HIV/AIDS pada 8 Juni di New York bertepatan setelah 40 tahun kasus AIDS pertama di laporkan di dunia. Deklarasi politik anggota PBB berkomitmen untuk menurunkan jumlah infeksi HIV baru di bawah 370.000 dan kematian terkait AIDS di bawah 250.000. Target dan komitmen global ini sangat krusial bagi negara-negara yang belum mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2020 kemarin.

"Progres menuju akhir AIDS di ASEAN masih tidak merata, walaupun beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan, ada beberapa negara lainnya masih mengalami peningkatan infeksi HIV baru, terutama di antara kelompok yang paling rentan infeksi HIV dan orang muda," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataan yang mewakili ASEAN di High-Level Meeting on HIV/AIDS, dikutip dari siaran pers UNAIDS yang diterima Tempo, 9 Juni 2021.

Beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, tidak mencapai target 90-90-90 yang ditetapkan pada 2020, yakni target 90% orang yang hidup dengan HIV mengetahui statusnya, 90% dari orang dengan HIV mengakses pengobatan antiretroviral, dan 90% dari orang yang berobat mencapai supresi viral hingga tidak dapat menularkan ke orang lain.

Dalam deklarasi politik terbaru, negara-negara dunia telah berkomitmen untuk memastikan kurang dari 10% orang dengan HIV dan berisiko HIV mengalami stigma dan diskriminasi pada tahun 2025.

Advertising
Advertising

Secara global, sebanyak 1,5 juta infeksi HIV baru terjadi pada tahun 2020, atau tiga kali lebih tinggi dibandingkan target pada 2020. Kematian yang terkait dengan AIDS juga tidak mencapai target, dengan 690.000 kematian pada 2020.

"ASEAN mengetahui bahwa ketidaksetaraan dalam masyarakat telah berkontribusi pada pencapaian target HIV yang tidak merata di daerah kita. Beberapa kelompok - orang yang hidup, berisiko, dan terdampak oleh HIV - masih mempunyai kerentanan tinggi terhadap infeksi HIV," kata Menkes RI.

Menurut data UNAIDS, Program Gabungan PBB untuk HIV dan AIDS, 98% dari infeksi baru HIV di Asia Pasifik terjadi pada kelompok populasi kunci, yakni laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL), klien pekerja seks, dan pasangan populasi kunci, pengguna napza suntik, pekerja seks, dan transgender. Kelompok populasi kunci yang paling rentan terinfeksi HIV juga lebih rentan terhadap kekerasan, stigma, diskriminasi, dan hukum yang diskriminatif.

"Populasi kunci di Indonesia masih mengalami stigma dan diskriminasi yang mencegah mereka menikmati hak atas kesehatan mereka sepenuhnya," kata Krittayawan Boonto, Direktur UNAIDS Indonesia.

Saat ini, data UNAIDS menunjukkan ada 543.100 orang yang hidup dengan HIV di Indonesia, dan hanya 26% berada pada pengobatan antiretroviral. Untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030 di Indonesia, komitmen-komitmen yang dibuat di tingkat global harus terealisasi pada tingkat nasional dan sub-nasional.

Baca juga: Empat Dekade AIDS: Sejarah Penemuan dan Perjuangan Melawan AIDS

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

7 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

12 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

17 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

20 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

27 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

29 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya