Departemen Kehakiman Amerika Berjanji Tidak Curi Data Pribadi Jurnalis Lagi

Minggu, 6 Juni 2021 12:35 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika mengubah kebijakannya perihal pengawasan jurnalis yang melakukan investigasi berdasarkan kebocoran-kebocoran dokumen di pemerintahan. Dikutip dari CNN, keputusan tersebut diambil atas perintah Presiden Amerika Joe Biden.

Sebelumnya, lembaga-lembaga intelijen Amerika kerap "mencari" data komunikasi jurnalis-jurnalis lokal yang memiliki bocoran dokumen pemerintah. Hal itu untuk mencari tahu siapa sumber para jurnalis tersebut. Adapun kebijakan itu aktif digunakan di masa pemerintahan mantan Presiden Amerika Donald Trump.

"Ke depannya, sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian Kehakiman -- dalam upaya untuk mengubah kebijakannya -- tidak akan melakukan proses hukum demi mendapat informasi siapa narsum para jurnalis yang bekerja," ujar Direktur Departemen Urusan Publik Kementerian Kehakiman Amerika, Anthony Coley, Sabtu waktu setempat, 5 Juni 2021.

Keputusan dari Joe Biden itu datang sehari setelah harian New York Times melaporkan Kementerian Kehakiman diam-diam berupaya mendapatkan empat data percakapan pribadi keempat jurnalisnya. Hal itu, kata mereka, terjadi di masa kepemimpinan Presiden Amerika Donald Trump dan masih berlaku hingga tahun 2021.

"Sejumlah pejabat eksekutif Times telah diinformasikan bahwa administrasi Joe Biden mencari data email para jurnalis pada awal tahun ini. Namun, mereka terhalang perintah diam, tidak boleh membagikan informasi ke redaksi ataupun pimpinan," ujar pengacara New York Times, David McCraw.

Tak lama setelah New York Times membuat pengakuan, hal-hal serupa ternyata juga terjadi di perusahaan-perusahaan media lainnya. CNN dan The Washington Post menyatakan data komunikasi pribadi jurnalis investigasinya juga diburu untuk mengetahui siapa saja narsum yang membocorkan dokumen pemerintah ke mereka.

Juru Bicara Kepresidenan Amerika, Jen Psaki, mengklaim dirinya tidak tahu bahwa ada perintah bungkam kepada eksekutif perusahaan media. Hal itu, kata ia, berkaitan dengan independensi Kementerian Kehakiman untuk kasus-kasus spesifik.

"Meski kami tidak mengintervensi investigasi pidana, penerbitan surat penyitaan data pribadi jurnalis tidak sejalan dengan kebijakan Presiden Joe Biden terhadap Kementerian Kehakiman. Mereka telah memastikan kebijakan serupa tak berlaku lagi," ujar Psaki menegaskan.

Baca juga: Joe Biden Bakal Temui Erdogan, Putin, dan Ratu Elizabeth Pekan Depan

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

23 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

7 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya