Partai Islam di Israel Catatkan Sejarah Jika Sukses Lengserkan Netanyahu

Jumat, 4 Juni 2021 11:30 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memberikan pidato kepada para pendukungnya setelah pengumuman hasil polling dalam pemilihan umum Israel di markas besar partai Likud di Yerusalem pada 24 Maret 2021. [REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, - Partai Arab Bersatu atau Ra'am bakal mencatat sejarah jika oposisi berhasil melengserkan Benjamin Netanyahu dari jabatan perdana menteri Israel. Ra'am bakal menjadi partai Arab Israel pertama yang duduk dalam pemerintahan.

“Ini adalah pertama kalinya sebuah partai Arab menjadi bagian dari proses pembentukan pemerintahan. Kami tentu berharap itu berhasil dan pemerintahan akan bangkit setelah empat putaran pemilihan,” kata Ketua Umum Partai Ra'am, Mansour Abbas, seorang Islam konservatif pada Rabu malam seperti dikutip dari Times of Israel, Jumat, 4 Juni 2021.

Sebelumya, delapan partai politik di Israel sepakat berkoalisi membentuk pemerintahan baru, Kabinet Perubahan, guna menjegal Netanyahu kembali terpilih. Ketua Umum Partai Yamina, Naftali Bennett, dan Ketua Umum Partai Yesh Atid, Yair Atid, bakal menjabat sebagai PM secara bergantian.

Advertising
Advertising

Abbas mengatakan bahwa dia dan oposisi lainnya telah menyepakati banyak rencana dan anggaran terkait masyarakat Arab Israel. "Yang memberikan solusi untuk masalah yang membara di masyarakat Arab, seperti perencanaan, krisis perumahan, dan tentu saja, memerangi kekerasan dan kejahatan terorganisir,” ucap dia.

Ia berjanji bergabungnya partai Islam ini akan membawa banyak manfaat ke wilayah Negev di Israel selatan, basis pendukung Ra'am, yang mayoritas dari komunitas Badui tradisional.

Ra'am mengatakan mereka menyetujui rencana anggaran yang ditawarkan koalisi oposisi sebesar 53 miliar shekel Israel (NIS) atau Rp232 triliun untuk program-program yang menyasar masyarakat Arab.

Menurut sebuah pernyataan partai Islam ini, Bennett dan Lapid menjanjikan 30 miliar NIS selama lima tahun dan 2,5 juta NIS untuk memerangi kekerasan dan kejahatan terorganisir dalam masyarakat Arab. Sedangkan 20 juta NIS lainnya akan diinvestasikan selama 10 tahun ke depan untuk memperbaiki infrastruktur yang runtuh di kota-kota Arab.

Selain itu, tiga desa suku Badui yang tidak dikenal, yakni Abda, Khashm al-Zena, dan Rakhma akan disahkan dalam keputusan pemerintah.

Kesepakatan lainnya adalah pemerintahan baru bakal mengamandemen undang-undang Kaminitz 2017 tentang konstruksi ilegal yang dianggap diskriminatif terhadap etnis Arab.

Selama beberapa dekade, partai-partai Arab Israel hampir selalu berada di luar proses pengambilan keputusan dalam politik Israel. Partai-partai Yahudi menghindari mereka sebagai ekstremis, sementara mereka sendiri sering skeptis untuk bergabung dengan pemerintah Israel yang mereka anggap memperlakukan mereka sebagai warga negara kelas dua dan menindas orang Palestina.

Baca juga: Mengenal Naftali Bennett, Sosok Anti-Palestina yang Akan Akhiri Era Netanyahu

Sumber: TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

5 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

6 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

8 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

8 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

8 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

9 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

9 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

9 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

10 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

10 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya