Myanmar Tangkap Dua Jurnalis Atas Tuduhan Penyebaran Berita Palsu

Kamis, 3 Juni 2021 17:35 WIB

Para pendemo berlari menghindari serangan dari aparat selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. Aparat dianggap tidak pandang bulu saat menertibkan para pendemo. REUTERS / Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Militer Myanmar telah memenjarakan dua jurnalis oposisi dengan modal hukum era kolonial. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, keduanya dipenjarakan atas tuduhan telah menyebarkan berita palsu. Adpaun hal ini menambah daftar upaya junta Militer Myanmar untuk membungkam kebebasan pers di negeri seribu pagoda tersebut.

Kedua jurnalis diketahui bernama Aung Kyaw dan Zaw Zaw. Aung Kyaw adalah jurnalis dari Democratic Voice of Burma (DVB) sementara Zaw Zaw adalah reporter lepas dari Mizzima News. Keduanya akan menjalani hukuman penjara selama dua tahun terkait pemberitaan mereka soal unjuk rasa menentang kudeta.

"Junta Militer Myanmar telah menanglap Aung Kyaw secara ilegal. Ini jelas-jelas pelanggaran hukum yang berlaku di Myanmar maupun internasional oleh Junta," ujar redaksi DVB dalam keterangan persnya, Kamis, 3 Juni 2021.

Pihak redaksi Mizzima memberikan pernyataan senada. Mereka berkata, penangkapan dan penahanan oleh junta Myanmar adalah pemberangusan kebebasan berpendapat dan kerja jurnalistik. Kerja jurnalistik, tegas Mizzima News, tidak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana.

"Kami sanga menyakini bahwa jurnalisme dan kebebasan berpendapat bukanlah tindak pidana. Media-media independen seperti Mizzima seharusnya diperbolehkan tetap berfungsi di Myanmar," ujar redaksi Mizzima.

Menurut data ASEAN, total sudah ada 87 jurnalis yang ditangkap sejak kudeta Myanmar pada 1 Februari lalu. Dari ke-87 itu, sebanyak 51 masih dalam masa penahanan dan beberapa di antaranya adalah jurnalis asing.

Salah satunya adalah Danny Fenster, jurnalis dari media independen Frontier Myanmar. Junta Myanmar menangkapnya pada 24 Mei lalu ketika pulang dari bekerja. Hingga berita ini ditulis, di mana Fenster ditahan dan seperti apa kondisinya belum diketahui.

Selain menangkapi jurnalis, Myanmar juga aktif membredel media-media independen yang dianggap mengancam. Mizzima News dan DVB adalah dua di antaranya. Walau begitu, media-media independen memutuskan untuk tetap beroperasi, mengabarkan situasi di Myanmar.

Empat bulan berlalu, krisis di Myanmar belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Lima poin konsensus yang disepakati di ASEAN bahkan belum mulai dijalankan oleh Junta Myanmar. Di lapangan, warga masih aktif berunjuk rasa sementara kelompok etnis bersenjata mulai melawan di wilayah-wilayah perbatasan.

Baca juga: Pemimpin ASEAN Dilaporkan Bakal Berkunjung ke Myanmar Pekan Ini

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

7 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya