Wabah Covid-19 Memburuk, Senator Brasil Minta Neymar Tidak Ikut Copa America

Kamis, 3 Juni 2021 13:00 WIB

Pemain Brasil, Neymar melakukan selebrasi usai menjebol gawang Peru dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Nacional Stadium, Lima, Peru, 13 Oktober 2020. Daniel Apuy/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Senator Brasil Renan Calheiros, menyebut Copa America sebagai "Kejuaraan Kematian" pada Selasa dan meminta bintang tim nasional Brasil Neymar untuk tidak ambil bagian dalam turnamen ketika Brasil menghadapi krisis Covid-19.

Brasil telah menderita lebih dari 465.000 kematian akibat Covid-19, jumlah kematian tertinggi kedua di dunia, dan ada penyelidikan yang sedang berlangsung tentang penanganan pandemi oleh Presiden Jair Bolsonaro. Penyelidikan itu dipimpin oleh Senator Renan Calheiros.

"Neymar, jangan turun ke lapangan di Copa America ini, sementara teman-teman Anda, kerabat Anda, kenalan Anda terus meninggal dan vaksinnya tidak sampai ke negara kami," kata Calheiros kepada Radio Eldorado, dikutip dari CNN, 3 Juni 2021.

"Ini bukan kejuaraan yang harus kita ikuti. Kita harus bersaing di kejuaraan vaksinasi. Di kejuaraan inilah Anda perlu mencetak gol, agar skor kita berubah.

"Pada skor (vaksinasi) ini, kita berada di tempat terakhir. Di 'kejuaraan kematian', kita berada di tempat kedua, dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia," katanya. "Tim Brasil tidak bisa setuju dengan ini. ICU dan kuburan penuh. Dalam kondisi apa kita akan merayakan gol untuk Brasil?"

Advertising
Advertising

Keputusan mengejutkan untuk memberikan Brasil hak tuan rumah untuk Copa America, turnamen sepak bola internasional terbesar di Amerika Selatan, dengan hanya 12 hari sampai tanggal mulai menuai kritik luas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 60 juta dosis vaksin telah diberikan di Brasil.

Copa America edisi 2020 ditunda satu tahun karena pandemi virus corona dan akan diadakan di Argentina dan Kolombia antara 13 Juni dan 10 Juli, pertama kalinya dalam sejarah turnamen itu diselenggarakan bersama.

Namun, Kolombia dianulir sebagai tuan rumah pada 20 Mei menyusul protes di seluruh negeri yang dipicu oleh reformasi fiskal kontroversial yang diperkenalkan oleh Presiden Ivan Duque, sebelum Argentina mengikutinya pada 31 Mei.

CONMEBOL, konfederasi sepak bola Amerika Selatan, tidak merinci mengapa turnamen tersebut dipindahkan dari Argentina, tetapi negara itu menderita peningkatan kasus virus corona, dengan rata-rata tujuh hari lebih dari 30.000 kasus harian baru, menurut data dari Johns Universitas Hopkins.

Petugas medis merawat pasien di ruang gawat darurat rumah sakit Nossa Senhora da Conceicao yang penuh sesak karena wabah Covid-19, di Porto Alegre, Brazil, 11 Maret 2021. [REUTERS / Diego Vara]

Jair Bolsonaro mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa pemerintahnya telah menyetujui Brasil akan menjadi tuan rumah turnamen regional dari 13 Juni hingga 10 Juli, setelah tuan rumah yang direncanakan Argentina mundur karena memburuknya pandemi virus corona, Reuters melaporkan.

Ibu kota Brasilia, Rio de Janeiro, Cuiaba dan Goiania dikonfirmasi sebagai kota tuan rumah oleh Alejandro Dominguez, presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL).

"Kami telah memilih tuan rumah dalam kesepakatan, tentu saja, dengan para gubernur," kata Bolsonaro. "Jadi semuanya menunjukkan...bahwa Brasil akan menjadi tuan rumah Copa America."

Stadion Rio Maracana dan stadion Mane Garrincha di Brasilia akan menjadi favorit untuk menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan dan final.

FIFPro, serikat pemain di seluruh dunia, prihatin tentang Copa America yang dipindahkan dengan sedikit waktu untuk mempersiapkan dan akan mendukung setiap pemain yang memutuskan tidak ikut karena tidak aman untuk turnamen.

"Seperti halnya kompetisi timnas sebelumnya selama masa darurat Covid-19, para pemain harus dapat memprioritaskan kesehatan diri dan keluarganya tanpa risiko sanksi," kata FIFPro.

Pelatih kepala Peru Ricardo Gareca, yang memandu tim ke final pada 2019 di mana mereka kalah dari tuan rumah Brasil, mengatakan tampaknya tidak adil dari perspektif olahraga bagi satu negara untuk menjadi tuan rumah turnamen back-to-back.

"Saya percaya bahwa seluruh Amerika Selatan mengalami masalah," katanya kepada. "Saya tidak percaya ada negara di Amerika Selatan yang tidak memiliki masalah dengan pandemi."

"Saya tidak berpikir bahwa Copa America terjadi di negara tempat ia dimainkan sebelumnya, bukan karena pandemi. Pandemi ada di mana-mana," kata Gareca.

Cile, bersama dengan Ekuador dan Amerika Serikat, adalah salah satu negara yang disebut-sebut akan menjadi tuan rumah Copa America setelah Argentina dicopot dari tanggung jawab menjadi tuan rumah.

Baca juga: Presiden Jair Bolsonaro Yakin Brasil Bisa Gelar Copa America di Tengah Pandemi

CNN | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

10 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya