Lautan Sri Lanka Tercemar Usai Kapal Pengangkut Bahan Kimia Tenggelam

Kamis, 3 Juni 2021 09:00 WIB

Asap mengepul di atas kapal MV X-Press Pearl yang tenggelam saat ditarik ke laut dalam di Pelabuhan Kolombo, di Sri Lanka, 2 Juni 2021. Foto: Media/Handout Angkatan Udara Sri Lanka via REUTERS

TEMPO.CO, - Kapal kargo MV X-Press Pearl yang membawa berton-ton bahan kimia tenggelam di lepas pantai barat Sri Lanka. Imbasnya berton-ton butiran plastik dan bahan kimia lainnya mencemari perairan yang kaya akan ikan di negara itu.

Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu bencana laut terburuk Sri Lanka.

Pemerintah Sri Lanka memutuskan menangguhkan penangkapan ikan di sepanjang garis pantai pulau sepanjang 80 kilometer dan berdampak pada 5.600 kapal penangkap ikan. Ratusan tentara telah dikerahkan untuk membersihkan pantai yang tercemar.

Advertising
Advertising

Kapal MV X-Press Pearl yang terdaftar di Singapura, membawa 1.486 kontainer, termasuk 25 ton asam nitrat bersama dengan bahan kimia dan kosmetik lainnya. Kapal ini terbakar pada 20 Mei saat sedang berlabuh di lepas pantai barat Sri Lanka.

Sejak itu pemerintah Sri Lanka berupaya memadamkan api dan mencoba menariknya ke perairan yang lebih dalam. Namun kapal itu mulai tenggelam pada Rabu pagi.

"Penarikan kapal X-Press Pearl yang dilalap api dihentikan karena bagian belakang kapal menabrak dasar laut," kata juru bicara angkatan laut Kapten Indika de Silva dikutip dari Reuters, Rabu, 2 Juni 2021.

Foto-foto yang diambil oleh angkatan udara Sri Lanka menunjukkan bangkai kapal yang hangus memuntahkan asap putih saat kapal miring ke kanan dan mulai tenggelam ke dasar laut yang hanya sedalam 22 meter.

Angkatan laut sedang bersiap untuk menangani tumpahan minyak setelah kapal itu tenggelam, tambah Silva.

"Kapal itu telah memberikan pukulan mematikan bagi hidup kami. Kami tidak bisa pergi ke laut yang berarti kami tidak bisa mencari nafkah," kata Joshua Anthony, kepala serikat nelayan wilayah itu.

Kapal kargo MV X-Press Pearl telah meninggalkan pelabuhan Hazira di India pada 15 Mei dan sedang dalam perjalanan ke Singapura melalui Kolombo sebelum terbakar di Sri Lanka.

Baca juga: Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka Mulai Kehabisan Stok Vaksin Covid-19

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

7 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

10 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

16 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

28 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya