Jelang Pilkada di Meksiko, 34 Kandidat Dibunuh
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 27 Mei 2021 11:00 WIB
TEMPO.CO, - Seorang calon wali kota di Meksiko dibunuh. Total ada 34 kandidat yang dibunuh di seluruh negeri jelang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak bulan depan.
Alma Barragan, calon wali kota Moroleon, ditembak mati saat berkampanye di negara bagian Guanajuato pada Selasa kemarin. Dua orang yang bersamanya dilaporkan terluka.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengecam pembunuhan ini dan meyakini bagian dari pekerjaan geng kriminal. Ia menduga pembunuhan ini untuk menakut-nakuti pemilih. "Ketika ada banyak golput, mafia mendominasi pemilihan," katanya dalam konferensi pers harian dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 27 Mei 2021.
Para pengamat mengatakan kartel narkoba ingin menempatkan kandidat yang dekat dengannya di balai kota dan pemerintah kota. Hal ini bisa membuat mereka beroperasi tanpa diganggu polisi dan memeras uang dari bisnis lokal serta anggaran pemerintah.
Kekerasan saat pemilu di Meksiko juga bukanlah hal baru. “Selalu ada kekerasan dalam pemilu dan siklus pemilu terutama di tingkat wali kota. Tapi kali ini terasa jauh lebih dari biasanya,” kata Gladys McCormick, seorang profesor sejarah di Syracuse University dan pakar keamanan.
Tony Payan, direktur Pusat Amerika Serikat dan Meksiko di Institut Baker, mengatakan pemilihan 6 Juni sangat penting bagi kelompok kriminal terorganisir, karena akan memilih ratusan posisi wali kota di seluruh negeri.
“Pemilu ini dianggap oleh kejahatan terorganisir sebagai cara untuk mengkonsolidasikan keuntungan mereka dan kemudian memajukan kendali mereka atas wilayah, kota, dan lingkungan,” kata Payan kepada Al Jazeera.
Perusahaan konsultan Etellekt mengatakan mayoritas dari 34 kandidat yang terbunuh bersaing untuk mendapatkan nominasi atau mencalonkan diri untuk jabatan lokal. Kelompok itu mengatakan total 88 politikus telah dibunuh sejak awal pemilihan tahun lalu.
Partai asal Barragan, Gerakan Warga, tidak menyangka partisipasi dalam politik bisa sampai mempertaruhkan nyawa seseorang. "Ini adalah pemilu paling kejam dalam sejarah Meksiko, dan dalam Gerakan Warga kami tidak bersedia bertindak seolah-olah itu normal," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Majelis Rendah Meksiko Sahkan RUU Legalisasi Ganja
Sumber: ALJAZEERA