Akibat Insiden Ryanair, Pesawat Belarus Dipaksa Memutar di Zona Terbang Prancis

Kamis, 27 Mei 2021 07:00 WIB

Ilustrasi ruang kokpit pesawat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hukuman Uni Eropa terhadap Belarus atas insiden pembajakan Ryanair mulai berdampak pada operasi maskapai penerbangan lokal Belavia. Dikutip dari kantor berita Reuters, pesawat Belavia dengan rute penerbangan Minsk - Barcelona diminta putar balik ketika hendak memasuki zona terbang Prancis pada Rabu kemarin.

"Pilot Belavia mendapat informasi dari kami bahwa zona penerbangan Prancis telah ditutup. Pliot itu sendiri sepertinya memang kesulitan untuk masuk ke sana," ujar jubir Agensi Layanan Navigasi Udara Polandia, Pawel Lukasiewicz, Rabu, 26 Mei 2021.

Pemerintah Belarus membenarkan hal tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarus, Anatoly Glaz, menyebutnya sebagai "Pembajakan Udara".

Sementara itu, pihak Belavia mengatakan mereka tidak mendapat informasi apapun soal zona terbang Prancis ditutup sebelum berangkat. Sejauh yang mereka tahu, pesawat dari Minsk tidak boleh mendarat di Paris namun masih boleh melintasi zona terbang Prancis.

"Kami sudah mencoba berkoordinasi dengan ATC Marseille soal rute yang diperbolehkan, namun nihil. Penerbangan lewat zona perairan netral pun tidak boleh di mana bertentangan dengan Konvensi PBB," ujar pernyataan pers Belavia.

Mantas, penumpang Lituania dari penerbangan Ryanair FR4978, berbicara kepada media setelah tiba di Bandara Vilnius, Lituania, 23 Mei 2021. [REUTERS / Andrius Sytas]

Belavia menambahkan, setidaknya ada delapan negara yang tidak mau lagi menerima penerbangannya dari Minsk, Belarus. Kedelapan negara adalah Lithuania, Prancis, Swedia, Inggris, Finlandia, Ceko, dan Ukraina.

Pemerintah Polandia, per berita ini ditulis, masih memperbolehkan pesawat Belavia mendarat di bandaranya ataupun terbang melalui zona penerbangannya. Namun, per Rabu tengah malam (waktu setempat), hal itu tidak berlaku lagi.

Diberitakan sebelumnya, hukuman yang dijalani Belavia ini adalah imbas dari pembajakan pesawat Ryanair oleh Belarus, Ahad kemarin. Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat yang membawa jurnalis oposisi Roman Protasevich ke Lithuania. Menurut laporan Reuters, pemerintah Belarus menggunakan alasan bom di pesawat untuk memaksa pilot Ryanair mendaratkan pesawat di Minsk.

Hukuman disepakati oleh negara-negara anggota Uni Eropa pada Senin kemarin. Meski sanksi resmi belum ada, negara-negara Eropa sudah berinisiatif untuk mulai melarang pesawat-pesawat asal Belarus mendarat ataupun masuk ke zona penerbangannya. Sebaliknya, pesawat negara-negara Eropa juga dilarang ke Belarus.

Advertising
Advertising

Baca juga: Video Pengakuan Kekasih Jurnalis Oposisi yang Diculik Belarus Beredar

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

8 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya