Pakar WHO Berharap Ada Investigasi Lagi ke Cina Soal Asal COVID-19

Rabu, 26 Mei 2021 10:00 WIB

Petugas keamanan berjaga di depan pasar saat tim WHO penyelidik asal-usul virus corona mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Ahad, 31 Januari 2021. Tim WHO berencana mengunjungi pasar Huanan dan Institut Virologi Wuhan. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terlibat dalam investigasi asal COVID-19 di Wuhan, Marion Koopmans, berharap ada kunjungan baru ke Cina. Menurutnya, investigasi kedua di Cina akan sangat membantu untuk mendapatkan data-data pelengkap soal asal COVID-19.

Jika kunjungan investigasi kedua itu bisa terlaksana, Koopmans berharap kegiatan itu dipisahkan dari audit atau informasi yang diberikan Cina. Selain itu, ia juga meminta tim investigasi diberikan independensi untuk mengunjungi dan meneliti titik-titik yang dirasa perlu tanpa harus izin ketat Pemerintah Cina.

"Menurut saya investigasi yang kami lakukan tidak bisa digabungkan (dengan apa yang dilakukan Cina). Kalian bisa mengatakan kami ingin melakukan inspeksi, investigasi lebih lanjut, atau bahkan keduanya. Namun, hal itu akan kami lakukan dengan mekanisme berbeda," ujar Koopmans, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 25 Mei 2021.

Koopmans adalah satu dari belasan pakar WHO yang menghabiskan waktu empat pekan di Cina pada awal tahun untuk meneliti asal usul COVID-19. Dari empat pekan itu, dua di antaranya mereka habiskan di tempat karantina karena kebijakan yang diterapkan Cina.

Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal virus corona atau COVID-19 mengunjungi pameran tentang Cina memerangi Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 30 Januari 2021. WHO mengatakan berencana mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan. REUTERS/Thomas Peter


Selama investigasi berjalan, peneliti WHO hanya diperbolehkan meneliti dan mewawancarai sejumlah orang di titik-titik yang telah disetujui Cina. Selain itu, penelitian pun diawasi ketat. Hal itu lah yang menyebabkan pakar-pakar WHO mengatakan apa yang mereka lakukan lebih seperti audit dibanding investigasi.

Hasil dari kunjungan empat pekan tersebut adalah COVID-19 diyakini tidak berasal dari Cina, apalagi dari laboratorium di sana. Pakar WHO mengatakan, skenario yang paling memungkinkan saat ini adalah virus dibawa oleh hewan liar dari luar Cina. Skenario tersebut sejalan dengan klaim Cina selama ini bahwa COVID-19 berasal dari luar negeri.

Baru-baru ini, diskusi asal-usul COVID-19 kembali menjadi sorotan. Laporan agensi intelijen Amerika menyatakan salah satu periset di laboratorium virologi Wuhan sakit parah di 2019, sebulan sebelum pandemi COVID-19 meledak. Pemerintah Amerika menyakini virus tidak diciptakan di lab, namun tidak menyangkal bahwa investigasi lebih lanjut mungkin diperlukan.

Koopmans tidak menutup kemungkinan investigasi kedua asal COVID-19 di Cina bisa terjadi. Namun, ia berkata, hal itu kembali ke keputusan WHO yang tengah membahas rencana itu. "Hal yang ingin saya tegaskan (jika jadi investigasi) adalah kami meminta mandat yang jelas untuk riset, bukan audit," ujarnya menegaskan

Baca juga: Media Sosial Diminta Hapus Frasa Covid-19 Varian India, Kenapa?

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

22 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya