Bos Ryanair Yakin Pesawatnya Disusupi Agen Rahasia Belarus Sebelum Dibajak
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Senin, 24 Mei 2021 19:45 WIB
TEMPO, Jakarta - Chief Executive Officer maskapai penerbangan Ryanair, Michael O'Leary, mengecam aksi Pemerintah Belarus terhadap penerbangannya ke Lithuania. Menurutnya, apa yang dilakukan Pemerintah Belarus adalah pembajakan terlepas hal itu bertujuan untuk menangkap oposisi pemerintah.
Tidak berhenti di situ, O'Leary juga menuding penerbangan pesawatnya telah disusupi oleh agen rahasia Belarus. Sebab, ketika pesawat akhirnya mendarat di tujuan aslinya (Lithuania) usai transit di Minsk, enam penumpang "menghilang".
"Kami menyakini ada sejumlah agen rahasia turun dari pesawat (ketika mendarat di Minsk, Belarus)," ujar O'Leary, dikutip dari New York Times, Senin, 24 Mei 2021.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat Ryanair yang membawa jurnalis oposisi, Roman Protasevich, dan kekasihnya, Sofia Sapega. Menurut laporan Reuters, pilot Ryanair menuruti paksaan tersebut dan kemudian mendaratkan pesawat tujuan penerbangan Athena - Lithuania itu di Minsk, Belarus, pada Ahad kemarin.
Roman Protasevich bersama Sapega langsung ditahan begitu pesawat mendarat. Protasevich sendiri sudah gemetaran dan panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di samping pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati.
Pesawat Ryanair tidak bertahan lama di Minsk. Usai penangkapan beres, pesawat itu diperbolehkan kembali terbang ke Lithuania.
O'Leary melanjutkan, Ryanair tengah mempelajari insiden pembajakan itu dan mengkaji apa implikasi hukumnya. Selain itu, kata ia, Uni Eropa dan NATO juga sudah meresponnya.
Pemerintah Lithuania mengkonfirmasi pernyataan O'Leary. Mereka berkata, enam penumpang (selain Protasevich dan Sapega) menghilang ketika Ryanair mendarat di Lithuania. Mereka mengungkapkan siapa keenam orang itu, namun mereka memastikan hal itu akan masuk dalam investigasi pembajakan oleh Belarus.
"Kami telah membuka investigasi pidana atas dugaan pembajakan dan penculikan oleh Belarus. Kami tahu bahwa enam orang tidak ikut mendarat di Vilnius (Lithuania). Detil itu masuk dalam investigasi kami," ujar Komisaris Jenderal Renatas Pozela dari Kepolisian Lithuania.
Baca juga: Pertemuan Uni Eropa Berpotensi Bahas Kasus Pembajakan Ryanair oleh Belarus
ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS