Malaysia Pertimbangkan Lockdown Total Selangor
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Selasa, 18 Mei 2021 13:00 WIB
TEMPO.CO, - Pemerintah Malaysia mengatakan akan mempertimbangkan lockdown total di Selangor karena terjadi lonjakan kasus Covid-19. Selangor dikenal sebagai penyumbang utama produk domestik bruto dan lapangan kerja sebagai pusat pengiriman dan modal industri negara.
Pemerintah Malaysia telah melarang kegiatan sosial dan perjalanan antar distrik dan negara bagian dua pekan lalu, sebagai bagian dari Perintah Kontrol Gerakan (MCO) yang diberlakukan sebelum liburan Idul Fitri. "Kegiatan bisnis masih dapat beroperasi, tetapi pemerintah mungkin perlu menutupnya di negara bagian Selangor jika situasinya memburuk," kata Menteri Kesehatan Adham Baba dikutip dari Reuters, Selasa, 18 Mei 2021.
"Jika MCO tidak dapat menahan penyebaran, maka MCO penuh akan menjadi sesuatu yang dapat dipertimbangkan," kata Adham.
Selangor, negara bagian terkaya dan terpadat di negara itu, telah melaporkan lebih dari seribu kasus COVID-19 baru setiap hari sejak 5 Mei, membuat setidaknya seperempat dari kasus harian secara nasional.
Malaysia telah mencatat lebih dari 470 ribu kasus dengan 1.902 kematian pada Ahad, tingkat infeksi tertinggi ketiga di wilayah tersebut setelah Indonesia dan Filipina.
Kritikus mengatakan pemerintah lambat dalam menjalankan program vaksinasi nasionalnya. Target pemerintah adalah menginokulasi 80 persen dari 32 juta penduduk Malaysia pada Desember. Sejauh ini, 1,19 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Baca juga: Malaysia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina Asal Diminta PBB
Sumber: REUTERS