Gaza Memanas, Joe Biden Hubung Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Minggu, 16 Mei 2021 14:09 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang rapat DK PBB soal pertempuran Palestina dan Israel, Presiden Amerika Joe Biden menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu kemarin, 15 Mei 2021. Dalam percakapan tersebut, Joe Biden menegaskan perlunya milisi Palestina, Hamas, menghentikan serangan ke Israel untuk tidak memicu eskalasi lebih jauh.

"Kedua pemimpin memiliki kekhawatiran yang sama soal banyaknya korban berjatuhan, termasuk anak-anak, akibat pertempuran yang terjadi," menurut keterangan pers Gedung Putih, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 16 Mei 2021.

Selain menegaskan perlunya de-eskalasi segera atas situasi Israel - Palestina, Joe Biden juga menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat hubungan Amerika - Palestina. Ia kemudian menyinggung keputusan administrasinya baru-baru ini soal melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Tepi Barat dan Gaza yang dulu distop oleh Donald Trump.

Pemerintah Palestina membenarkanya adanya percakapan antara Joe Biden dengan Mahmoud Abbas. Topik pembicaraan, kata mereka, sama dengan yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Amerika. Namun, Pemerintah Palestina menambahkan bahwa Joe Biden juga menyatakan kecamannya terhadap upaya Israel menggusur warga di Sheikh Jarrah. Sebagaimana diketahui, isu Sheikh Jarrah lah yang memicu pertempuran saat ini.



Per berita ini ditulis, korban jiwa akibat pertempuran Israel dan Palestina terus bertambah. Menurut laporan Reuters terbaru, total ada 149 korban jiwa di Palestina yang 41 di antaranya adalah anak-anak. Mayoritas korban berada di wilayah Gaza. Sementara itu, Israel baru saja melaporkan ada 10 warga mereka yang meninggal termasuk dua anak-anak.

Berbagai pihak sudah mengupayakan gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Salah satunya adalah Amerika sendiri yang mengirim utusan khusus, Hady Amr, ke Israel pada hari Jumat untuk mendorong penyelesaian secara diplomatis. Namun, segala upaya yang ada belum menunjukkan hasil jika tidak ingin dikatakan gagal.

Sejumlah analis memandang Hamas, yang berperan besar dalam pertempuran Palestina - Israel, sebagai tantangan pada proses de-eskalasi. Sebab, kebanyakan negara, terutama Barat, tidak memiliki kontak dengan organisasi yang dicap kelompok teroris itu. Di sisi lain, Mahmoud Abbas tidak punya pengaruh besar ke Hamas, bahkan beberapa kali berselisih.

Pada tahun 2007, Partai Fatah yang mengusung Abbas berseteru dengan Hamas. Perseteruan itu berujung pada makin kuatnya pengaruh milisi asal Palestina itu di kawasan Gaza. Pada akhirnya, secara tidak langsung, hal itu berperan besar pada ketegangan saat ini.

"Hamas sepertinya memanfaatkan eskalasi Palestina dan Israel sebagai kesempatan untuk memarginalkan adminsitrasi Abbas. Selain itu, juga untuk membentuk citra mereka lah pelindung warga Palestina," dikutip dari Reuters.

Baca juga: PBB Kecam Pengeboman Kantor Al Jazeera dan AP Oleh Israel

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

6 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

7 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

9 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

10 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

23 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya