Tiga Pekan Bungkam, PM Narendra Modi Akhirnya Komentari Pandemi COVID-19 India

Sabtu, 15 Mei 2021 15:30 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi menerima dosis COVAXIN, vaksin Covid-19 yang dikembangkan dalam negeri oleh Bharat Biotech India dan Dewan Riset Medis India, di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi , India, 1 Maret 2021.[Biro Informasi Pers India melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tiga pekan tidak bersuara apapun soal pandemi COVID-19 di India yang memburuk, PM Narendra Modi akhirnya memberikan pernyataan publik. Disampaikan dalam rapat tentang pertanian dan peternakan, Modi menyebut pandemi COVID-19 sebagai musuh yang tak kasat mata.

"Di dapan kita sekarang berdiri seorang musuh dan musuh ini memiliki banyak wajah. Akibat virus COVID-19, kita sudah banyak kehilangan orang yang kita kasihi," ujar Modi pada Jumat kemarin, dikutip dari CNN, 14 Mei 2021.

Sebagaimana diketahui, India tengah menghadapi gelombang pandemi COVID-19 terburuknya. Dalam sehari, India bisa mencatatkan 300 ribu lebih kasus dan 4000 kematian akibat COVID-19. Padahal, dua bulan lalu, angka kasus harian COVID-19 di India berada di kisaran 12-13 ribu per hari.

Akibat pandemi yang memburuk, sistem kesehatan nasional India kelimpungan. Berbagai rumah sakit tidak hanya kehabisan ruang perawatan, tetapi juga oksigen bantuan. Hal itu diperparah dengan terbatasnya vaksin COVID-19 di lapangan juga akibat bahan baku produksi yang menipis.

Pasien Covid-19 menggunakan oksigen di dalam "Oxygen on Wheel" di Bangalore, India, 13 Mei 2021. Xinhua/Str


Adapun administrasi Narendra Modi menjadi sasaran kritik atas situasi yang dihadapi India. Ia dianggap lalai karena membiarkan Festival Gangga dan kampanye pemilu, di mana ribuan warga berkumpul, digelar. Selain itu, ia juga dianggap lamban menerapkan lockdown COVID-19 secara nasional. Modi bahkan menolak penerapan lockdown kecuali mendesak.

Modi, dalam momen rapat, membela administrasinya. Menurutnya, para aparat dan pejabatnya sudah berusaha sebaik mungkin dalam menangani gelombang kedua pandemi COVID-19. Di beberapa bagian India, kata ia, situasinya tidak seburuk bayangan.

"Di bagian lain india, rumah sakit khusus COVID-19 dibangun cepat. Memajukan teknologi terbaru, kami juga membangun pusat produksi oksigen bantuan. Di daerah pinggiran, kereta api mengantarkan oksigen bantuan ke berbagai kota," klaim Modi yang tidak meminta maaf atas kelalaiannya.

Perihal suplai vaksin COVID-19 yang menipis dan berbagai negara bagian menunda kampanye vaksinasi, Narendra Modi hanya berkata bahwa India bukan negara yang mudah menyerah. Per berita ini ditulis, India tercatat memiliki 24,3 juta kasus dan 266 ribu korban jiwa akibat COVID-19.

Baca juga: Pria India Jual Mobil untuk Beli Oksigen demi Selamatkan Pasien Covid-19

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

4 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

6 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

18 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

4 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

5 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

5 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya