SBY: G-20 Akomodasi Gagasan Global Expenditure Support Fund  

Reporter

Editor

Minggu, 16 November 2008 11:39 WIB

TEMPO Interaktif, Washington :Pertemuan puncak G 20 di Washington, DC, berakhir Sabtu (16/11). Para kepala Negara menyepakati deklarasi bersama memperkuat upaya bersama mengatasi krisis ekonomi dunia. Nicolas Sarcozy melangkah ke podium. Perdana Menteri Prancis yang gemar bergaya dramatis ini kemudian mengangkat lembaran kertas yang diberikan pembantunya tinggi tinggi.

Saya terima saja usulan deklarasi ini,” kata Sarcozy tanpa membaca dulu usulan deklarasi dan menelungkupkannya ke atas meja dengan ayunan pasti. “Deklarasi ini terlalu teknis dan rinci, lebih cocok untuk para teknokrat,” katanya. “Kita para pemimpin sebaiknya membuat deklarasi sendiri dan ini usulan saya,” lanjutnya.

Sarcozy lalu menampilkan empat butir gagasannya. Yakni melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi krisis likuiditas yang terjadi, terus menerus memperbaiki sistem pengelolaan keuangan dunia, mengkaji dan mereformasi badan keuangan dunia seperti IMF dan Bank Dunia agar lebih sesuai dengan tantangan abad ke 21, serta menegaskan kembali komitmen pada pasar bebas. Tampilan itu dilakukannya dalam waktu singkat. Lalu ia melangkah gagah kembali ke tempatnya.

Pembicara-pembicara berikut, para kepala negara anggota G 20 yang umumnya mendukung gagasan ini. Pembicara terakhir, Presiden Amerika Serikat George W Bush. Ia mengatakan bisa menerima usulan Sarcozy dan menambahkan, “tak perlu drafnya ditulis kembali untuk disepakati, cukup kita artikan saja sendiri-sendiri gagasan ini dan kita deklarasikan,” katanya. Tepuk tangan membahana dan pertemuan yang mewakili 90 persen kekuatan ekonomi dunia itu pun ditutup.

Drama lahirnya kesepekatan atas dasar interpretasi masing-masing ini membuat terkesima DR Hadi Susastro, ekonom Indonesia yang dibawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke pertemuan eksklusif tersebut. “Barangkali memang begitu caranya para leaders mengambil keputusan,” tuturnya dengan wajah bersemangat.

Ekonom lulusan Rand Corporation ini termasuk tim ahli yang membantu menyiapkan paparan Presiden Yudhoyono di kota Washington DC itu. Pandangan Indonesia memang tak beda jauh dibandingkan Negara-negara lain bahkan lebih tajam dalam menggagas dibentuknya Global Expenditure Support Fund untuk memastikan Negara berkembang dapat mempertahankan perannya sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia dan pelaksana utama upaya dunia mengentaskan kemiskinan.

“Saya senang gagasan Indonesia itu diakomodasi dalam deklarasi,” kata Presiden Yudhoyono. “Soalnya krisis yang menerpa Indonesia sekarang ini berasal dari luar dan bila dibiarkan akan mengancam momentum pertumbuhan ekonomi kita,” Yudhoyono menambahkan. Presiden berharap dengan dukungan GESP ini pemerintah dapat terus menjalankan berbagai program pengentasan kemiskinan yang ada agar target millenium pun tetap dapat diraih.

Harapan dukungan ini membuat cerah wajah Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menemani Presiden Yudhoyono di pertemuan puncak itu. “Semua yang kami harapkan sudah berhasil didapat, mudah-mudahan ini dapat mengurangi kekhawatiran presiden,” katanya.

Advertising
Advertising

Apalagi dalam pertemuan itu Presiden Bank Dunia, Robert Zoelick, sempat melontarkan pujian kepada Indonesia yang dinyatakannya telah menjalankan kebijakkan fiskal yang amat bertanggungjawab. Itu sebabnya, menurut Zoelick, Indonesia amat layak dibantu untuk menjaga pertumbuhan ekonominya. Bank Dunia bahkan sempat menyatakan akan menyiapkan dana 100 milyar dolar untuk menghadapi krisis dunia ini.

Presiden Yudhoyono, yang bertemu dengan Robert Zoelick setelah penutupan acara G 20, sempat menyampaikan usulannya agar prasyarat dalam mengucurkan dana untuk mengatasi krisis ini dibuat jauh lebih longgar. “Jangan sampai dana ini tak dapat digunakan karena persyaratan kondisinya terlalu ketat,” kata presiden. Soalnya kondisi di saat krisis tentu tak sama dengan pada keadaan normal.

Bambang Harymurti

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya