Pandemi COVID-19 Memburuk, Singapura Minta Warga WFH dan Tidak ke Restoran

Jumat, 14 Mei 2021 17:00 WIB

Turis memakai masker wajah di Merlion Park di Singapura, 28 Januari 2020. [REUTERS / Feline Lim]

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura pada Jumat, 14 Mei 2021, mengumumkan memperketat aturan acara kumpul-kumpul sosial dan aktivitas sosial sejak melonggarkan lockdown Covid-19 pada tahun lalu. Pengetatan aturan dilakukan di tengah naiknya angka infeksi virus corona secara lokal dan kluster-kluster baru varian baru Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Kebijakan terbaru tersebut, diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, yang akan berlaku mulai Minggu, 16 Mei 2021 sampai pertengahan Juni 2021. Lewat aturan baru ini, maka acara kumpul-kumpul hanya boleh dilakukan oleh dua orang (tidak boleh lebih) dan dilarang makan di restoran.

Pusat perbelanjaan serta tempat hiburan seperti mall dan bioskop tetap diperbolehkan beroperasi. Namun, Pemerintah Singapura mewajibkan keduanya untuk membatasi jumlah pengunjung.

"Ini jelas sebuah kemunduran dalam upaya kami memerangi Covid-19,” kata Lawrence Wong, Menteri Pendidikan yang ditugaskan menjadi Kepala Gugus Tugas penanganan virus corona di Singapura.

Pelanggan yang antri untuk memotong rambut mereka di salon, diperiksa suhu tubuh mereka, saat dibuka kembali bisnis di tengah wabah penyakit Virus Corona di Singapura, 12 Mei 2020. REUTERS/Edgar Su

Advertising
Advertising

Masyarakat juga dianjurkan untuk bekerja dari rumah di bawah pengetatan aturan baru tersebut. Otoritas mengatakan mereka akan melakukan evaluasi kebijakan ini setelah dua pekan untuk menilai apakah penyesuaian diperlukan.

Secara terpisah, Menteri Perhubungan Ong Ye Kung tidak menutup kemungkinan pembatasan sosial berskala besar ini akan berdampak terhadap rencana travel bubble dengan Hong Kong. Namun, untuk saat ini, belum ada perubahan rencana dan travel bubble masih dijadwalkan aktif per 26 Mei

Singapura selama berbulan-bulan nol kasus virus corona atau hanya satu digit kasus Covid-19, namun belum lama ini mengalami kenaikan. Pada Kamis, 13 Mei 2021, Singapura mengkonfirmasi ada 24 kasus infeksi virus corona yang ditularkan secara lokal. Jumlah itu tertinggi sejak pertengahan September 2020, yang sebagian didorong oleh sebuah kluster di bandara Changi.

Baca juga: BioNTech Akan Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 di Singapura

Sumber: Reuters

Berita terkait

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

23 jam lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya