Pertemuan G-20 Dimulai  

Reporter

Editor

Sabtu, 15 November 2008 09:45 WIB

TEMPO Interaktif: Pertemuan negara-negara maju yang tergabung dalam G-20 dan negara negara undangan di luar G-20 di Washington DC Amerika Serikat dimulai pada Jumat malam waktu setempat dengan pidato Presiden George W Bush.

Bush mengatakan "masalah ekonomi dunia tidak berkembang dalam sehari dan tidak dapat dipecahkan dalam sehari."

Dalam pidato itu Bush mengulangi pesannya saat berpidato di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu dalam pertemuan antara kelompok agama, bahwa krisis finansial saat ini bukan disebabkan praktik ekonomi kapitalisme yang liberal.

"Kapitalisme pasar yang liberal telah menjadi mesin kemakmuran, kemajuan, dan mobilitas sosial di seluruh dunia," kata Bush dalam pidatonya hari Jumat. "Semua negara harus menolak kebijakan ekonomi yang berjalan dengan perlindungan pemerintah atau dijalankan secara gotong royong."

Awal Oktober lalu Amerika Serikat baru saja melindungi perusahaan-perusahaan finansial dan bank-bank AS yang menyatakan diri bangkrut dengan mengambil-alih beberapa bank dan menyalurkan bantuan likuiditas dengan nilai US$ 700 miliar. Krisis itu disalahkan pada kredit macet sektor perumahan kelas menengah di Amerka Serikat, sedangkan mingguan terbitan Inggris The Economist pada edisi akhir bulan September lalu menulis bahwa jumlah dana itu cukup untuk membiayai perang Irak yang dijalankan pemerintahan George W Bush sejak Maret 2002.

Krisis finansial itu membangkrutkan beberapa bank Amerika di mana investor dari seluruh dunia menempatkan uang mereka, tidak terkecuali dari Asia.

Pertemuan G-20 tahun 2008 sesuai jadwal sebenarnya sudah dilaksanakan di Sao Paolo Brazil pekan lalu, namun organisasi itu sepakat untuk mengadakan sebuah pertemuan khusus untuk membahas masalah ekonomi global akibat kerugian pasar modal dunia. Pertemuan yang dilaksanakan di Sao Paolo itu secara resmi hanya menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan di Washinton DC.

G-20 terdiri dari 19 negara dengan perekonomian paling maaju ditambah Ui Eropa, secara gabungan perekonomian kelompok itu mencakup 85 persen perekonomian dunia.

AFP | TNR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya