Hamas Klaim Serang Israel dengan Roket Usai Kerusuhan Masjid Al-Aqsa

Selasa, 11 Mei 2021 07:30 WIB

Seorang anggota polisi Israel berlari di belakang seorang juru kamera selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks yang menampung Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. [REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Yerusalem masih tegang pasca kerusuhan di Masjid Al-Aqsa pada Senin kemarin. Dikutip dari kantor berita Reuters, Hamas mengklaim meluncurkan serangan roket tak lama setelah aparat Israel di Masjid Al-Aqsa bubar. Hal itu menyusul kabar sirene tanda darurat dan sejumlah ledakan terdengar di Yerusalem.

"Kami bertanggung jawab atas serangan itu," klaim Hamas, Senin, 10 Mei 2021.

Hamas, sebelumnya, sudah melempar sinyal bahwa mereka akan menyerang Israel terkait kerusuhan di Masjid Al-Aqsa. Ketika kerusuhan terjadi, mereka mengancam akan menyerang Israel apabila aparat mereka tidak segera membubarkan diri di Masjid Al-Aqsa. Selain itu, Hamas juga meminta warga Palestina turun ke jalan dan melawan Israel.

Aparat membubarkan diri kurang lebih pada pukul 15.00 waktu setempat. Namun, tiga jam kemudian, sirene darurat dan suara ledakan terdengar di sejumlah titik di Yerusalem, termasuk perbatasan Gaza. Per berita ini ditulis, tidak ada korban dalam serangan tersebut.

Terakhir kali Hamas bertempur langsung dengan Israel, hal tersebut terjadi tujuh tahun lalu. Belum diketahui apakah insiden di Al-Aqsa pada Senin kemarin akan mengulang situasi 2014. Walau begitu, Israel sudah mengantisipasinya dengan membatalkan sejumlah kegiatan di Hari Yerusalem dan latihan militernya.

"Kami menunda latihan militer selama sehari karena potensi meningkatnya ketegangan," ujar keterangan Militer Israel tak lama setelah mengakhiri serangan di Masjid Al-Aqsa.

Dalam kerusuhan di Masjid Al-Aqsa, aparat Israel dikabarkan menyerang warga yang beribadah secara membabi buta. Sebanyak 305 warga Palestina terluka dalam peristiwa itu dengan 228 di antaranya harus dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, dari pihak Israel, 21 luka-luka.

Kerusuhan itu sendiri adalah perkembangan dari insiden serupa pada hari Jumat dan Ahad pekan lalu. Aparat Israel bentrok dengan warga Palestina yang menolak untuk digusur dari permukiman Sheikh Jarrah. Israel, kata PM Benjamin Netanyahu, hendak melakukan sejumlah pembangunan di Yerusalem Timur dan Sheikh Jarrah adalah salah satu wilayahnya.

Baca juga: Hamas Serukan Warga Palestina Turun ke Jalan Lawan Pendudukan Israel

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

1 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

2 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

3 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

20 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

21 jam lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya