Tokoh Demokrat AS Kutuk Pengusiran Warga Palestina di Sheikh Jarrah oleh Israel

Senin, 10 Mei 2021 09:35 WIB

Warga Muslim Palestina melakukan salat tarawih di depan kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, 8 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politisi senior Demokrat Amerika Serikat mengutuk Israel atas pengusiran warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Nama-nama Demokrat ternama seperti Bernie Sanders, Elizabeth Warren, Chris Van Hollen, dan Chris Murphy, meminta pemerintahan Joe Biden menekan pemerintahan Israel.

"Amerika Serikat harus bersuara keras menentang kekerasan oleh ekstremis Israel yang bersekutu dengan pemerintah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan menjelaskan bahwa penggusuran keluarga Palestina tidak boleh dilanjutkan," kicau Twitter Sanders pada hari Sabtu, dilaporkan The New Arab, 10 Mei 2021.

"Pengusiran paksa warga lama Palestina di Sheikh Jarrah menjijikkan dan tidak bisa diterima," cuit Warren, "pemerintah harus menjelaskan kepada pemerintah Israel bahwa penggusuran ini ilegal dan harus segera dihentikan."

Advertising
Advertising

Chris Murphy, yang merupakan ketua Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat AS untuk Timur Dekat, Asia Selatan, Asia Tengah dan Kontraterorisme, menyuarakan keprihatinannya atas tindakan kekerasan Israel baru-baru ini.

Ratusan warga Palestina terluka sejak Jumat ketika pasukan Israel menyerang jamaah di Masjid Al Aqsa dan menumpas protes yang diadakan untuk solidaritas kepada keluarga Palestina di Sheikh Jarrah.

Sejak awal Ramadan pada pertengahan April, warga Palestina bentrok setiap malam dengan polisi Israel yang memasang penghalang untuk menghentikan pertemuan malam di Gerbang Damaskus Kota Tua setelah berbuka puasa.

Orang Palestina melihat penghalang sebagai pembatasan kebebasan mereka untuk berkumpul. Polisi mengatakan mereka ada di sana untuk menjaga ketertiban.

Warga Palestina melakukan salat di malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 8 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

Sidang Mahkamah Agung Israel dijadwalkan pada 10 Mei dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama tentang apakah beberapa keluarga Palestina akan digusur dan rumah mereka di Sheikh Jarrah, lingkungan dekat Gerbang Damaskus, diberikan kepada pemukim Israel, Reuters melaporkan.

Beberapa pemukim Israel telah pindah ke jalan dan tinggal di sebelah warga Palestina yang menghadapi kemungkinan pengusiran.

Saat persidangan semakin dekat, warga Palestina dan warga sayap kiri Israel mulai mengadakan demonstrasi yang lebih besar, mengatakan lebih banyak penggusuran dapat menyebabkan efek domino di seluruh lingkungan Palestina yang sangat besar.

Pada hari Minggu, sidang Mahkamah Agung Israel tentang penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah ditunda, dan sesi baru akan dijadwalkan dalam 30 hari.

Baca juga: Turki Sebut Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa Sebagai Aksi Teror ke Warga Palestina

THE NEW ARAB | REUTERS

Berita terkait

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

1 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

2 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

4 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

8 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

9 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

10 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

22 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya