Pendukung Pemerintah Tandingan Myanmar Terancam Dipenjara Seumur Hidup

Senin, 10 Mei 2021 07:00 WIB

Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar meningkatkan tekanannya terhadap organisasi pemerintahan tandingan, National Unity Government (NUG). Dikutip dari situs berita lokal Myanmar, Mizzima, junta militer telah menetapkan organisasi tersebut sebagai kelompok teroris pada Sabtu pekan lalu, 8 Mei 2021.

Tidak berhenti di situ, Junta Myanmar juga menetapkan status serupa pada organisasi-organisasi afiliasi NUG. Dengan kata lain, parlemen bayangan atau Committe Representing Pyidaungsu Hluttaw (CRPH) juga ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Junta Myanmar.

"Kami meminta publik untuk mendukung tindakan kelompok-kelompok teroris yang mengancam keamanan seperti CRPH dan NUG," ujar Junta Myanmar dalam keterangan persnya, dikutip dari Mizzima, Ahad, 9 Mei 2021.

Sebelumnya, Junta Myanmar sebenarnya sudah menetapkan label khusus untuk NUG dan CRPH. Junta menyebut mereka sebagai "organisasi ilegal".

Dengan memberikan status teroris ke NUG dan CRPH, Junta Myanmar bisa menindak tegas siapapun yang mendukung NUG dan CRPH. Adapun hukum yang bisa dipakai adalah UU Anti-Terorisme dengan ancaman hukum penjara 3 tahun hingga seumur hidup.

Sebagai gambaran, ketika kelompok etnis bersenjata Arakan Army ditetapkan sebagai teroris tahun lalu, jurnalis yang mewawancarainya ditangkap dengan tuduhan melanggar UU Anti-Terorisme. Jurnalis itu dibebaskan dalam waktu singkat oleh junta, namun penangkapannya menimbulkan kekhawatiran di antara para jurnalis untuk mewawancarai sumber-sumber sensitif.

Sebagai catatan, per berita ini ditulis, total sudah ada lebih dari 3400 orang yang ditahan Junta Myanmar sebagai tahanan politik. Selain itu, ada juga 770 orang yang tewas dibunuh oleh mereka selama krisis berlangsung.

Baca juga: Junta Militer Cap Pemerintah Persatuan Myanmar Sebagai Kelompok Teroris

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

12 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya