Puluhan Perwira Angkatan Udara Myanmar Membelot Sejak Kudeta Militer 1 Februari

Sabtu, 8 Mei 2021 07:00 WIB

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - 80 lebih perwira dan anggota berpangkat lain membelot dari Angkatan Udara Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari.

Kapten Lin Htet Aung dari Defense Services Academy Intake 54 mengkonfirmasi laporan di media sosial bahwa lebih dari 80 perwira dan pangkat lainnya telah meninggalkan Angkatan Udara, dilaporkan The Irrawaddy, 6 Mei 2021.

Ratusan tentara dari unit infanteri juga telah bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil (CDM), kata Kapten Lin Htet Aung.

"Lebih dari 10 perwira dari Angkatan Udara telah bergabung dengan CDM. Pangkat tertinggi dari mereka adalah kapten," kata Kapten Lin Htet Aung yang juga sedang mogok kerja.

Para perwira dan jajaran lainnya yang telah pergi berasal dari pangkalan udara dan unit komunikasi penerbangan di daerah Yangon, Mandalay, Ayeyarwady, dan Negara Bagian Kachin, The Irrawaddy melaporkan.

Advertising
Advertising

Sebuah helikopter militer Myanmar jatuh setelah ditembak jatuh di negara bagian Kachin, Myanmar pada 3 Mei.[REUTERS]

Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government), sebuah pemerintahan bayangan yang dibentuk untuk menyaingi rezim junta militer, mengumumkan pada Rabu bahwa mereka telah membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat.

NUG mengatakan pasukan baru itu merupakan perintis dari Tentara Persatuan Federal, Reuters melaporkan.

Pasukan itu memiliki tanggung jawab untuk mengakhiri perang saudara puluhan tahun dan melindungi rakyat sipil dari kekerasan Dewan Administrasi Negara (SAC) yang dibentuk junta militer.

Pemerintah persatuan, yang didirikan bulan lalu oleh serangkaian kelompok yang menentang junta, di antaranya milisi etnis minoritas, telah berjanji untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan demokrasi dan membangun persatuan demokratis federal Myanmar.

Kapten Htet Aung mengatakan pembelotan mereka bisa berdampak negatif pada fungsi administratif Angkatan Udara Myanmar.

Laporan tentang penerbang dan perwira yang meninggalkan Angkatan Udara Myanmar datang setelah sebuah helikopter serbu militer Myanmar ditembak jatuh oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) di Momauk, Negara Bagian Kachin pada Senin, yang menewaskan tiga awaknya.

Baca juga: 200 Kelompok HAM Dorong DK PBB untuk Embargo Senjata ke Myanmar

IRRAWADDY | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

7 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya