Petani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis

Kamis, 6 Mei 2021 20:00 WIB

Patok perbatasan kuno di Belgia-Prancis.[CBS News]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petani Belgia tidak sengaja memperluas wilayah negaranya dengan memindahkan batu kuno patok perbatasan dengan Prancis yang ada di tanahnya, menurut sekelompok penggemar sejarah lokal saat berjalan-jalan di daerah berhutan di sisi Prancis.

Penemuan batu itu, yang sekarang berada 2,20 meter dari tempat awalnya sesuai dengan kesepakatan perbatasan dua abad lalu, telah menyebabkan kehebohan di daerah pedesaan yang biasanya sepi.

"Jika itu milik kami, itu milik kami. Kami tidak ingin dirampok sejauh 2 meter," kata seorang penduduk desa Bousignies-sur-Roc Prancis kepada RTL Info, dilansir dari Reuters, 6 Mei 2021.

Di sisi lain, di desa Erquelinnes, Belgia, wali kota David Lavaux tampaknya ingin menghindari insiden internasional.

"Tanah itu dijual dan saya pikir orang yang membelinya mengubah perbatasan sesuai keinginannya," katanya. "Tapi ini bukan hanya perbatasan pribadi, ini adalah perbatasan antar negara dan Anda tidak bisa sesuka hati memindahkan patok perbatasan yang sudah ada sejak lama."

Advertising
Advertising

Pihak berwenang Belgia berencana untuk hanya menghubungi petani dan memintanya untuk mengembalikan batu tersebut, tetapi jika tidak, kementerian luar negeri Belgia dapat membuka komisi perbatasan Perancis-Belgia, sesuatu yang belum terjadi sejak tahun 1930, CBS melaporkan. Petani itu juga bisa menghadapi tuntutan pidana jika dia tidak menuruti perintah tersebut.

Sebuah batu, diukir dengan tahun 1819, menandai perbatasan antara Prancis dan Belgia baru-baru ini dipindahkan oleh seorang petani, kata pejabat setempat.[Jean-Pierre Chopin/New York Times]

Pemindahan batu penanda perbatasan berusia 200 tahun itu diketahui oleh sekelompok komunitas sejarah Prancis, yang beberapa tahun terakhir berkeliling di tepi Prancis utara, New York Times melaporkan.

Dua anggota kelompok itu sedang berjalan di hutan dekat desa Bousignies-sur-Roc, sekitar 260 kilometer timur laut Paris, pada bulan April ketika mereka menemukan batu penanda perbatasan. Mereka langsung curiga ada sesuatu yang tidak beres, kata salah satu pria, Jean-Pierre Chopin, dalam wawancara telepon pada hari Selasa kepada The Times.

"Semua patok perbatasan biasanya ditempatkan dengan cara yang sangat rapih, tapi yang ini diangkat di tempat yang lebih tinggi. Itu terlihat aneh," kata Chopin.

Mereka memeriksa peta mereka dan menemukan bahwa batu itu tidak dalam posisi semestinya, tetapi sekitar 2,2 meter lebih jauh ke Prancis.

"Ini benar-benar tempat yang terisolasi," kata Chopin, 58 tahun. "Hampir tidak ada yang lewat di sana, jadi mungkin tidak pernah ada yang menyadari itu telah dipindahkan."

Tidak jelas berapa lama tepatnya batu itu dipindahkan dan petani yang bersangkutan belum berkomentar, tetapi Chopin menduga batu itu telah dipindahkan selama dua atau tiga bulan.

Batu patok perbatasan, masing-masing diyakini memiliki berat antara 136 kg dan 272 kg, diletakkan ketika perbatasan sepanjang 627 km antara Prancis dan Belgia saat ini ditetapkan di bawah Perjanjian Kortrijk 1820 setelah kekalahan Napoleon Bonaparte di pertempuran Waterloo.

Baca juga: Negara-negara yang Terlibat Sengketa Perbatasan dengan Cina

REUTERS | CBS | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

17 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

2 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

3 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

3 hari lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

3 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

5 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya