Kekurangan Dokter, India Andalkan Dokter Magang untuk Tangani Pandemi COVID-19

Selasa, 4 Mei 2021 13:00 WIB

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 yang buruk di India membuat mereka tak hanya kekurangan oksigen bantuan dan tempat tidur pasien, tetapi juga dokter. Untuk mengisi kekurangan yang ada, Pemerintah India menunda ujian untuk dokter magang dan perawat agar bisa langsung menerjunkan mereka ke lapangan.

Per berita ini ditulis, total kasus COVID-19 di India sudah mencapai 20,2 juta. Hal itu diikuti dengan jumlah korban meninggal sebanyak 222 ribu orang. Adapun jumlah kasus harian masih berada di kisaran 300 ribu kasus per hari yang diyakini berbagai pakar belum memberikan gambaran akurat.

"Kami menunda ujian dokter dan perawat untuk melibatkan mereka dalam penanganan pandemi COVID-19 bersama personil yang sudah ada," ujar keterangan pers Pemerintah India, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 4 Mei 2021.

Para dokter di India mengakui bahwa mereka membutuhkan segala bantuan yang ada. Situasi yang mereka hadapi saat ini sangat berat, baik secara fisik maupun mental. Selain harus bekerja nyaris tanpa henti untuk menangani pasien, keluarga mereka sendiri dalam bahaya COVID-19.

Salah satunya dialami Dr. Mekund Penurkar yang praktik di Pune, Maharashtra. Sehari setelah kehilangan ayahnya akibat COVID-19, ia sudah kembali bekerja di lapangan untuk membantu pasien. Sementara itu, di rumah sakit, ibu dan suadaranya berjuang melawan virus.

"Ini situasi yang sulit. Saya sudah mengalaminya sendiri dan saya tidak bisa membiarkan pasien mati begitu saja," ujar Penurkar.

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi


Pemerintah India tidak hanya mengandalkan dokter seperti Penurkar saja untuk menambah bantuan di lapangan. Sukarelawan dari berbagai kalangan atau komunitas pun diperkerjakan mulai dari hal sesederhana memberikan oksigen bantuan. Maklum, tiap 20 menit, pasien COVID-19 baru datang di rumah-rumah sakit India.

Di saat bersamaan, berbagai pakar epidemi di India mendesak PM Narendra Modi untuk segera menerapkan lockdown nasional. Menurut mereka, jika hanya mengandalkan bantuan dari luar negeri saja, maka pandemi yang tengah dihadapi saat ini tidak akan bisa ditekan.

Sejauh ini, ada 11 negara bagian yang telah melakukan pembatasan sosial berskala besar atau lockdown. PM Narendra Modi sempat mengatakan bahwa lockdown adalah langkah terakhir dan sebaiknya dihindari karena khawatir perekonomian India akan terpuruk karenanya.

"Menurut saya, hanya lockdown dan penerapan status darurat nasional yang bisa membantu mengurangi beban kebutuhan medis akibat pandemi COVID-19 di India," ujar Bhramar Mukherjee, pakar epidemi dari Universitas Michigan, Amerika.

Sebagai catatan tambahan, varian baru COVID-19 yang memperparah pandemi di India sekarang sudah terdeteksi di 17 negara. Beberapa di antaranya adalah Inggris, Iran, dan Swiss. Adapun varian baru COVID-19 itu masuk karena kunjungan pelancong dari India.

Baca juga: Taiwan Tutup Pintu Bagi Pelancong yang Baru dari India

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

8 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya