(Eksklusif) Menlu Retno: Tak Ada Pengakuan Junta Myanmar di KTT ASEAN

Senin, 3 Mei 2021 17:30 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri depan) berjalan bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan depan) saat menghadiri KTT ASEAN, di Gedung Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Sabtu, 24 April 2021. ANTARA FOTO/HO-Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi merespon anggapan bahwa ASEAN mengakui pemerintahan Junta Myanmar karena mengundang mereka ke KTT atau Leaders Meeting. Retno berkata, kehadiran mereka bukan sebagai bentuk pengakuan, tetapi "engagement". Isu pengakuan sendiri, kata ia, tidak disinggung selama jalannya pertemuan.

"Banyak sekali pihak yang bertanya mengenai masalah rekognisi. Di titik ini kami tidak menyentuh isu rekognisi (pengakuan)...Kami melakukan engagement karena kami bisa menyuarakan apa yang kami inginkan," ujar Retno Marsudi, dalam wawancara dengan Tempo pekan lalu, Kamis, 29 April 2021.

Retno melanjutkan, engagement dengan Junta Myanmar penting dilakukan karena mereka adalah salah satu pihak yang dapat mengakhiri krisis. Sebagaimana diketahui, mereka yang mengawali kudeta pada 1 Februari lalu. Jadi, kata Retno, Junta Myanmar adalah bagian dari solusi atas krisis Myanmar.

Jika engagement tidak dilakukan, kata Retno, maka akan sulit untuk mengakhiri krisis Myanmar. Hal itu dikarenakan berbagai alasan mulai dari tidak mengatahui apa rencana junta Myanmar berikutnya, bagaimana akan memulai dialog konstruktif/ negosiasi, hingga bagaimana membuka akses bantuan kemanusiaan ke negeri seribu pagoda itu.

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]


"Kami kadang-kadang mengatakan bahwa Junta Myanmar adalah bagian dari solusi masalah ini...Jadi, sekali lagi, kami tidak berbicara soal masalah pengakuan, melainkan engagement," ujar Retno.

Ditanyai apakah Indonesia tidak mengakui Junta Myanmar sebagai pemimpin sah karena masih menyebut dalang kudeta, Min Aung Hlaing, sebagai panglima militer, Retno menjawab diplomatis. Ia berkata bahwa Pemerintah Indonesia berusaha untuk bersikap "correct" soal status.

Perihal engagement antara ASEAN dengan pemerintah bayangan Myanmar, National Unity Government (NUG), Retno tidak bisa memastikan waktunya. Namun, ia optimistis engagement itu bakal segera terealisasi setelah berbagai komunikasi.

Pekan lalu, NUG menyatakan hanya akan menggelar dialog konstruktif dengan ASEAN jika syarat mereka terpenuhi. Syarat tersebut adalah bebasnya para tahanan politik Myanmar. Menurut Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, ada 3000 lebih warga Myanmar yang menjadi tahanan.

"Kami berusaha berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan di Myanmar, termasuk pada saat itu dengan CRPH (Komite Perwakilan Parlemen Myanmar) dan kemudian NUG," ujar Retno menegaskan.

Baca juga: (Eksklusif) Indonesia Kontak Pemerintah Bayangan Myanmar Sebelum KTT ASEAN

ISTMAN MP

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya