Asoasiasi Industri Minta Pemerintah India Perketat Pembatasan Sosial COVID-19

Senin, 3 Mei 2021 10:30 WIB

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri di India was-was dengan situasi pandemi COVID-19 yang kian buruk. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka meminta Pemerintah India untuk memperketat pembatasan sosial, termasuk mengurangi kegiatan ekonomi, untuk menyelamatkan banyak nyawa. Hal itu kontras dengan kebanyakan negara di mana pelaku industri malah meminta kegiatan ekonomi dimulai lagi.

"Dengan situasi kritis seperti sekarang, kami mendesak pemerintah untuk mengetatkan pembatasan sosial termasuk mengurangi kegiatan ekonomi demi menekan jumlah korban." ujar Presiden Konfiderasi Industri India, Uday Kotak, Ahad kemarin, 3 Mei 2021.

Kotak mengakui bahwa kegiatan ekonomi penting untuk menjaga hidup industri India. Namun, dengan situasi pandemi seperti sekarang, ia mengatakan penyelamatan nyawa harus diprioritaskan. Mengurangi kegiatan ekonomi, kata ia, adalah salah satu cara untuk menekan penyebaran virus COVID-19.

Per berita ini ditulis, angka kasus COVID-19 harian di India masih tinggi. Menurut laporan kantor berita Reuters, ada 392.488 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Hal itu menjadikan jumlah kasus nasional menjadi 19,56 juta.

Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi


Hal senada berlaku untuk angka kematian. Dalam 24 jam terakhir, angka kematian bertambah 3.689, menyebabkan total angka kematian akibat COVID-19 menjadi 215.542.

"Menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama dan respon maksimal secara nasional dibutuhkan untuk memotong rantai penyebaran," ujar Kotak tanpa menyinggung kata lockdown dalam pernyatannya.

Di lapangan, situasi India benar-benar genting. Rumah sakit kelimpungan menangani banyaknya pasien hingga mereka kehabisan oksigen bantuan dan ruang perawatan. Sementara itu, di luar rumah sakit, warga berbondong-bondong memburu oksigen bantuan sementara banyak petugas medis membakar mereka yang meninggal akibat COVID-19.

PM India Narendra Modi sudah menerapkan lockdown di 11 negara bagian terdampak dengan harapan hal tersebut bisa menekan angka pandemi. Namun, karena hasilnya tak kelihatan, Satgas COVID-19 dikabarkan menganjurkan kepadanya untuk segera menerapkan lockdown COVID-19 berskala nasional.

Baca juga: Pemerintah Modi Tidak Hiraukan Peringatan Ilmuwan Tentang Varian Covid-19 India

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

2 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya