Komando Tertinggi Tatmadaw Instruksikan Tentara Musnahkan Demonstran Myanmar

Minggu, 25 April 2021 15:00 WIB

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Tatmadaw diinstruksikan untuk "memusnahkan" demonstran Myanmar penentang kudeta di manapun pasukan berhadapan dengan mereka, menurut memo internal yang dikeluarkan komando militer tertinggi di Naypyitaw dan diungkap oleh The Irrawaddy.

"Anda harus memusnahkan mereka saat menghadapi mereka," bunyi instruksi tertanggal 11 April.

Menurut isi memo tindakan itu diperlukan "karena perusuh telah berubah dari demonstrasi damai ke tingkat konflik bersenjata."

"Petugas di semua tingkatan harus mengikuti instruksi ini dengan ketat," kata memo yang ditinjau oleh The Irrawaddy dan dipublikasikan pada 24 April 2021.

Perintah tersebut merupakan dukungan retroaktif atas pembantaian 82 orang dua hari sebelumnya di Bago, sebuah kota di utara Yangon, di mana tentara dan polisi menghujani pengunjuk rasa dengan peluru tajam dan menggunakan granat luncur untuk menghancurkan barikade jalan yang dibentengi dengan karung pasir.

Advertising
Advertising

Dua hari kemudian, pada 14 April, memo lain dibagikan dengan perintah "semua pasukan keamanan darurat harus dipersenjatai secara penuh dan sistematis karena kerusuhan dapat meluas ke wilayah kendali Anda," mengutip protes yang sedang berlangsung di setiap kota di wilayah Sagaing, Mandalay, Yangon dan Bago dan di Negara Bagian Mon.

Petugas keamanan junta berjalan di jalan selama tindakan keras di Bago, Myanmar 9 April 2021 dalam gambar diam yang diperoleh Reuters dari sebuah video.[REUTERS]

Rezim junta militer mengklaim penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dibenarkan untuk menghentikan apa yang disebut mereka "kerusuhan".

Militer Myanmar mengatakan demonstran mulai menggunakan bom molotov dan senapan angin sehingga dibenarkan untuk menindak mereka dengan keras.

Demonstran Myanmar mulai menggunakan bom Molotov atau senapan berburu rakitan untuk membalas tindakan brutal aparat terhadap demonstrasi yang awalnya berlangsung damai.

Sebagian besar kematian warga sipil sejauh ini terjadi sebelum perintah "pemusnahan" dan instruksi tembak di tempat yang tertera dalam memo, menurut The Irrawaddy.

Wakil Jenderal Senior Soe Win bersama dengan komandan daerah garis depan dan Letnan Jenderal Than Hlaing, wakil menteri dalam negeri, telah memainkan peran kunci dalam pelanggaran hak serius yang dilakukan selama penindasan kekerasan Tatmadaw terhadap pengunjuk rasa dan kekuatan perlawanan. Keduanya sekarang masuk dalam daftar sanksi UE dan AS.

Sebelumnya pada awal Maret, Amnesty International menuduh tentara Myanmar menggunakan senjata dan taktik perang untuk membunuh pengunjuk rasa. Amnesty mengatakan senjata yang digunakan aparat Myanmar termasuk senapan sniper dan senapan mesin ringan, serta senapan serbu dan senapan mesin pistol, Reuters melaporkan.

Pada awal Maret Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Myanmar, Tom Andrews, juga mengatakan kepada CNN melihat adanya perintah agar polisi dan tentara militer menembak mati pengunjuk rasa.

"Mereka menggunakan shotgun 12-gauge, mereka menggunakan senapan 38 mm, mereka menggunakan senapan semi-otomatis melawan pengunjuk rasa damai yang tidak menimbulkan ancaman bagi mereka," kata Tom Andrews.

Suasana pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu, 24 April 2021. KTT ASEAN yang pertama kali dilakukan secara tatap muka saat pandemi COVID-19 tersebut salah satunya membahas tentang krisis Myanmar. "Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis ini," ujar Retno ANTARA FOTO/HO/ Setpres-Muchlis Jr

Pada Sabtu pemimpin junta militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, ikut dalam KTT ASEAN di Jakarta, Indonesia. Pertemuannya dengan para pemimpin ASEAN menghasilkan lima konsensus, yakni mengakhiri kekerasan, dialog konstruktif di antara semua pihak, utusan khusus ASEAN untuk memfasilitasi dialog, penerimaan bantuan dan kunjungan utusan ke Myanmar.

Militer Myanmar membenarkan kudeta militer dengan menuduh bahwa kemenangan telak oleh partai Aung San Suu Kyi pada pemilu November diwarnai kecurangan, meskipun komisi pemilihan menolak keberatan tersebut.

Namun rakyat Myanmar mengecam lima poin konsensus karena tidak menyebutkan tahanan politik, pelanggaran HAM oleh junta, dan ratusan orang yang dibunuh oleh aparat Myanmar, dan pemulihan demokrasi, Reuters melaporkan.

Militer Myanmar membenarkan kudeta militer dengan menuduh bahwa kemenangan telak oleh partai Aung San Suu Kyi pada pemilu November diwarnai kecurangan, meskipun komisi pemilihan menolak adanya kecurangan.

Pertemuan ASEAN adalah upaya internasional terkoordinasi pertama untuk meredakan krisis di Myanmar, negara miskin yang bertetangga dengan Cina, India, dan Thailand dan telah mengalami kekacauan sejak kudeta. Selain protes, kematian dan penangkapan, pemogokan nasional telah melumpuhkan kegiatan ekonomi.

Para pemimpin ASEAN menginginkan komitmen dari Min Aung Hlaing untuk menahan pasukan keamanannya, yang menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) telah menewaskan 748 orang sejak gerakan pembangkangan sipil massal pecah untuk menantang kudeta 1 Februari.

AAPP mengatakan lebih dari 3.300 pejabat, politisi, aktivis pro-demokrasi, dan demonstran Myanmar ditahan junta militer pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing.

Baca juga: Pemerintah Tandingan Myanmar Tunggu Tindak Lanjut 5 Poin Konsensus KTT ASEAN

THE IRRAWADDY | REUTERS | TEMPO

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya