Rakyat Myanmar Kecewa Pemerintah Sipil Tak Diundang ke Jakarta

Sabtu, 24 April 2021 16:50 WIB

Zunar, kartunis Malaysia, yang mengkritik peristiwa di Myanmar lewat kartun. Foto/Zunar

TEMPO.CO, - Sikap ASEAN yang tak mengundang pemerintah alternatif, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), ke pertemuan di Jakarta mengecewakan masyarakat Myanmar.

Dalam KTT Rakyat Asia Tenggara, yang diadakan Kamis kemarin, Naw Susanna Hla Hla Soe, mantan anggota parlemen majelis tinggi dan sekarang menteri Urusan Wanita, Pemuda dan Anak-anak NUG, meminta anggota ASEAN untuk mendengar suara rakyat Myanmar. Ia meminta ASEAN tidak mengakui Jenderal Min Aung Hlaing yang memimpin kudeta 1 Februari.

Ia mengimbau anggota ASEAN untuk bekerja sama dalam mendukung dan mengakui NUG Myanmar, seperti dikutip dari The Irrawaddy, Sabtu, 24 April 2021.

Advertising
Advertising

"Jika anggota ASEAN ingin menengahi, mereka harus bertemu dengan pemerintah baru Myanmar NUG dan mereka tidak boleh bertemu dengan pihak junta sendirian," kata U Aung Myo Min, aktivis senior pemerhati HAM dan direktur Equality Myanmar.

Menurut Myo Min, ASEAN pasti akan mengedepankan upaya negoisasi. Hal ini akan membuat negara lain menunda melakukan tindakan lebih lanjut karena berpatokan pada pendekatan ASEAN. "Rakyat kami tidak bisa menunggu lama," tuturnya.

Daw May Sabe Phyu, Direktur Gender Equality Network (GEN), mengatakan ASEAN tidak bisa terlalu diharapkan dalam menyelesaikan krisis di Myanmar. Alasannya ASEAN selama ini tidak pernah mencampuri urusan internal negara anggotanya.

"ASEAN tidak menunjukkan dukungan atau mengakui pemerintah rakyat Myanmar, NUG. Tapi mereka mengundang pemimpin junta. Kami kecewa," ujar dia.

Senada dengan Sabe Phyu, U Ye Tun, mantan anggota parlemen majelis rendah dari Hsipaw, merasa KTT ASEAN di Jakarta tidak bisa diharapkan. "Untuk Myanmar, mereka harus berpikir serius apakah mereka harus mendorong sanksi atau tindakan lain (terhadap tokoh kudeta) karena mereka juga memiliki kepentingan sendiri," katanya.

Baca juga: Alasan Pertemuan di Jakarta Disebut Sebagai Ujian Terbesar ASEAN

Sumber: THE IRRAWADDY

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

7 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

7 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya