Malaysia Kirim MV Mega Bakti untuk Bantu Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402

Kamis, 22 April 2021 13:20 WIB

Kapal penyelamat MV Mega Bakti milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).[Twitter @RMN_Subs]

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mengirim kapal penyelamat MV Mega Bakti pada Kamis untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

Menteri Pertahanan Malaysia Sri Ismail Sabri mengatakan telah menghubungi Menhan RI Prabowo Subianto untuk menyampaikan simpati dan bantuan kepada Indonesia.

"Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah mengirim kapal penyelamat kapal selam TLDM, MV Mega Bakti, pada 22 April 2021 jam 7 pagi untuk operasi SAR. Selain itu, pihak TLDM akan mengadakan salat hajat dan memanjatkan doa untuk keselamatan awak kapal dan agar kapal selam itu ditemukan," kata Sri Ismail Sabri dalam siaran pers yang diterima Tempo, 22 April 2021.

MV Mega Bakti telah belayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabah dan diperkirakan sampai ke lokasi pencarian KRI Nanggala pada 25 April 2021 pukul 3 sore.

MV Mega Bakti adalah kapal sewaan TLDM yang kemampuan untuk operasi SAR kapal selam. Operasi SAR ini adalah yang kedua melibatkan MV Mega Bakti setelah terlibat dalam operasi pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Samudra Hindia pada 2014.

Advertising
Advertising

Pada bagian sensor, KRI Nanggala-402 dilengkapi dengan sonar jenis CSU-3-2 Suite yang dapat melacak setiap benda bergerak yang berada di sekitar kapal. ANTARA/M Risyal Hidayat

Sebanyak 54 kru dari tujuh pegawai dan anggota TDLM dan tiga pegawai dan staf medis Angkatan Tentara Malaysia, serta 44 kru MV Mega Bakti akan terlibat dalam operasi SAR KRI Nanggala.

Tim operasi SAR Malaysia Coordinator Rescue Force (CRF) akan dipimpin oleh Komandan Mohd Hairul Fahmy bin Yob dari TLDM.

Singapura juga mengirim kapal penyelamatnya, MV Swift Rescue Angkatan Laut Republik Singapura setelah Kepala Staf AL Singapura menerima permintaan bantuan dari Indonesia.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan di halaman Facebook-nya, MV Swift Rescue berlayar dari Singapura pada Rabu sore.

Diketahui, kapal selam KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada Rabu pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.

Selanjutnya diadakan pencarian oleh kapal lain yang terlibat dalam Satgas latihan tersebut. Pada 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal KRI Nanggala-402 menyelam.

Baca juga: Mengenal Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Perairan Bali

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

10 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

11 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya