Menjelang KTT ASEAN, Malaysia Tegaskan Sikap Soal Krisis Myanmar

Rabu, 21 April 2021 15:30 WIB

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah meminta warga Malaysia untuk mematuhi Perintah Kontrol Gerakan (lockdown) pemerintah mulai Rabu, 18 Maret 2020.[Bernama/Astroawani]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memastikan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bakal hadir dalam KTT ASEAN yang digelar di Jakarta pada Sabtu ini, 24 April 2021. Adapun PM Yassin, menurut Pemerintah Malaysia, akan menegaskan kembali sikap pemerintahannya terkait krisis Myanmar di KTT ASEAN.

KTT ASEAN menjadi sorotan beberapa hari terakhir karena Panglima Militer sekaligus dalang kudeta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, bakal hadir di acara tersebut. Berbagai pihaknya melihat KTT ASEAN menjadi momentum untuk mendesak Min Aung Hlaing mengakhiri krisis di Myanmar sebelum berkembang kian buruk.

"Perihal situasi di Myanmar, Perdana Menteri (Muhyiddin Yassin) sekali lagi akan mengulangi pendirian Malaysia yang tegas dan konsisten seperti dengan pernyataan beliau pada 19 Maret lalu," ujar pernyataan pers Malaysia, Rabu, 21 April 2021.

Sikap Malaysia perihal krisis Myanmar terbagi menjadi enam poin menurut pernyataan pers pemerintah. Pada poin pertama, mereka meminta pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap pimpinan politik yang ditahan junta Militer Myanmar. Dua di antaranya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Wyin Mint.

Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pemerintah setelah angkatan bersenjata (Tatmadaw) menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Senin, 1 Februari 2021. Saat masih berstatus sebagai mahasiswa jurusan hukum di Yangon University, ia memilih untuk mendaftar dalam sekolah militer, Defence Service Academy (DSA). Aung Hlaing pun berhasil masuk pada 1974 setelah tiga kali mendaftar. REUTERS/Lynn Bo Bo/Pool

Poin kedua, Malaysia meminta Militer Myanmar untuk menghentikan pembantaian atau aksi kekerasan terhadap masyarakat yang tidak bersenjata. Malaysia, dalam keterangan persnya, tidak memberikan pengecualian terhadap kelompok etnis bersenjata Myanmar yang memutuskan untuk melawan junta.

Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 737 orang yang tewas sejak kudeta Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Adapun jumlah warga yang telah ditangkap, mulai dari figur publik, politisi, hingga aktivis, mencapai 3.229 orang.

Poin selanjutnya, Malaysia mendesak junta Militer Myanmar untuk memberikan ruang kebebasan berpendapat terhadap warga. Hal tersebut mengingat junta Myanmar membredel media independen serta memblokir jaringan internet yang menyebabkan warga kesulitan berpendapat atau mengkritisi pemerintah.

Selain ketiga poin itu, Malaysia bakal meminta akses bantuan kemanusiaan ke Myanmar, pemulangan pengungsi Rohingya ke Rakhine secara aman, serta penyelesaian krisis di meja perundingan.

Hingga berita ini ditulis, pihak Myanmar belum memberikan keterangan perihal apa ekspektasi mereka perihal KTT ASEAN Sabtu nanti. Sejauh ini juru bicara Militer Myanmar hanya memberikan keterangan bahwa Min Aung Hlaing pasti datang.

"Dia sudah jelas akan datang," ujar Juru Bicara Militer Myanmar Zaw Min Tun.

Baca juga: Kedatangan Min Aung Hlaing Momentum KTT ASEAN Merespon Krisis Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya