Derek Chauvin Dinyatakan Bersalah Atas Kasus Pembunuhan George Floyd

Rabu, 21 April 2021 10:36 WIB

Di antara protes yang bermunculan di seluruh dunia setelah pembunuhan George Floyd, mural bergambar Floyd muncul pada sisa Tembok Berlin. Foto: Omer Messinger/Sipa/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas kulit hitam dan keluarga dari George Floyd akhirnya mendapat keadilan. Juri menyatakan personil Kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, bersalah atas kasus pembunuhan George Floyd. Adapun Chauvin terbukti bersalah atas tiga dakwaan yang dibebankan kepadanya yaitu pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, serta pembunuhan tanpa niat jahat (Manslaughter).

Proses penentuan vonis itu sendiri berlangsung cepat. Dimulai pada Senin kemarin waktu Amerika, ke-12 Juri hanya memerlukan waktu 10 jam untuk menentukan Chauvin bersalah. Mereka menimbang vonis itu berdasarkan bukti dan kesaksian dari 45 orang mulai dari polisi hingga pakar. Atas putusan mereka, Chauvin menghadapi hukuman penjara 40 tahun.

Derek Chauvin, yang menghadiri sidang dengan jas abu-abu, kooperatif terhadap hasil putusan. Begitu vonis selesai dibacakan, ia langsung menyerahkan diri untuk dibawa ke tahanan. Berbagai pihak lega atas keputusan para juri mengingat tidak sedikit kasus-kasus kekerasan kepolisian yang berakhir dengan kemenangan terdakwa. Presiden Joe Biden pun ikut berkomentar.

"Aksi (Chauvin) tersebut secara terang benderang adalah pembunuhan dan menunjukkan rasisme sistemik terhadap dunia. Putusan ini bisa menjadi langkah besar menuju keadilan di Amerika," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa waktu setempat, 20 April 2021.

Proses penangkapan pria keturunan Afro-Amerika bernama George Floyd, 46 tahun, saat dibekuk polisi Derek Chauvin pada Senin 25 Mei lalu. George Floyd tewas setelah lehernya ditindih yang menyebabkan kehabisan nafas. dailymail.co.uk

Di luar gedung pengadilan Minneapolis, ratusan warga berpesta ketika Chauvin divonis bersalah. Diiring bunyi klakson, warga yang mengawal jalannya sidang menyerukan nama George Floyd serta "All Three Counts" di mana menandakan Chauvin bersalah untuk semua dakwaan.

Reaksi serupa terjadi di George Floyd Square, Minneapolis, tempat di mana Chauvin membunuh Floyd dengan menindih bagian belakang lehernya hingga kehabisan oksigen. Bahkan beberapa warga sampai melempar uang Dollar Amerika ke udara, mengingat bahwa kasus Floyd bermula dari dugaan penggunaan uang palsu.

Saudara dari George Floyd, Philonise, menyatakan ia dan keluarganya sekarang bisa bernafas lega. Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan untuk keadilan bagi komunitas kulit hitam masih panjang.

"Protes harus tetap berlanjut karena masalah (rasisme sistemik) ini sudah sepert siklus tiada akhir," ujarnya.

Warga yang merayakan kemenangan kubu George Floyd menyadari hal itu. Mereka menuntut vonis serupa untuk kasus pembunuhan Daunte Wright yang juga terjadi di Minneapolis. Pada 11 April lalu, ia dibunuh oleh personil kepolisian Kim Potter yang menembaknya dari jarak dekat.

Baca juga: Polisi Penembak Daunte Wright Dijerat Pasal Pembunuhan Tanpa Niat Jahat

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

11 menit lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

7 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

8 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

9 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

6 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

7 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya