Pemimpin Junta Myanmar Akan Hadiri KTT ASEAN, Ini Pesan Mantan Sekjen PBB

Selasa, 20 April 2021 13:02 WIB

Para perempuan membawa pot dengan bunga saat mereka mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, meminta organisasi ASEAN untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing. Menurutnya, kesempatan bertemu dengan dalang krisis Myanmar di KTT ASEAN nanti bisa menjadi cara untuk mencari resolusi atas krisis yang terjadi.

"ASEAN harus menegaskan kepada Militer Myanmar bahwa situasi saat ini sungguh darurat, bahkan terlalu darurat untuk bisa disebut urusan internal saja," ujar Ban Ki-Moon, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 20 April 2021.

Ban Ki-Moon melanjutkan bahwa anggota ASEAN tidak perlu takut bersikap tegas terhadap Militer Myanmar. Ia tahu bahwa ada kekhawatiran bersikap tegas akan dianggap intervensi yang dilarang dalam Piagam ASEAN. Namun, menurut ia, kasus di Myanmar sudah terlalu parah, bahkan bisa disebut kejahatan kemanusiaan, sehingga pengecualian bisa dijustifikasi.

Pasal 2 huruf f pada Piagam ASEAN mengatakan bahwa setiap anggota wajib menghormati hak setiap negara Asia Tenggara dalam menjaga eksistensi nasionalnya. Dengan kata lain, tidak boleh ada campur tangan eksternal, subversi, ataupun paksaan. Hal itu yang dianggap menghalangi sikap tegas negara anggota ASEAN terhadap Myanmar selama ini.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar memang belum menunjukkan tanda-tanda membaik sebagaimana dikatakan Ban Ki-moon. Warga masih aktif menggelar aksi unjuk rasa untuk menentang kudeta yang berlangsung pada 1 Februari lalu. Di sisi lain, militer Myanmar juga aktif membantai warga-warga yang melakukan perlawanan.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, memeriksa barisan penjaga kehormatan saat kedatangannya ke markas Otoritas Palestina untuk bertemu PM Palestina, Rami al-Hamdallah, di Ramallah, Tepi Barat, 13 Oktober 2014. (AP/Nasser)

Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 737 orang yang tewas selama kudeta Myanmar berlangsung. Adapun jumlah warga yang telah ditangkap, di mana salah satunya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, mencapai 3.229 orang.

"Militer menggunakan kekerasan terhadap warga adalah pelanggaran hak asasi manusia dan hal itu tidak sejalan dengan semangat Piagam ASEAN."

"Aksi-aksi itu jelas bertentangan dengan hukum internasional dan bisa dinyatakan sebagai ancaman terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional," ujar Ban Ki-moon menegaskan.

Terakhir, Ban Ki-moon meminta PBB untuk berani mengkonfrontir krisis di Myanmar juga. Ia juga berpesan khusus kepada DK PBB untuk mengambil respon yang solid dan kolektif, jangan sampai ada yang berbeda. Namun, sejumlah diplomat mengatakan Rusia dan Cina akan tetap konsisten memveto resolusi atas krisis Myanmar, menganggapnya intervensi.

Rencananya, Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing akan berkunjung ke Indonesia pada 24 April nanti. Ia datang untuk menghadiri KTT ASEAN di mana akan membahas sejumlah isu terbaru di regional Asia Tenggara. Krisis Myanmar sudah dipastikan akan disinggung menurut keterangan Sekretariat ASEAN, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Pemerintah Sipil Myanmar Minta Diundang ke Jakarta

ISTMAN MP | REUTERS

Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan soal keterangan pemerintah sipil Myanmar juga akan datang ke KTT ASEAN. Sejauh ini kabar tersebut belum terkonfirmasi dan baru sebatas permintaan saja dari pemerintah sipil Myanmar. Atas kesalahannya, kami mohon maaf.




Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

10 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

3 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya