Kadhafi Bagikan Keuntungan Minyak

Reporter

Editor

Selasa, 11 November 2008 19:47 WIB

TEMPO Interaktif, Tripoli: Pemimpin Libya, Moamar Kadhafi, menyatakan akan membongkat sejumlah kementerian dan memastikan bahwa keuntungan bisnis minyak negeri itu akan diterima langsung oleh rakyat. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah JANA hari ini.

"Keputusan untuk membagi-bagikan keuntungan minyak,satu-satunya sumber kekayaan masyarakat, langsung kepada rakyat tidak dapat ditaraw-tawar lagi," kata Kadhafi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Baghdadi Mahmudi.

Dalam pidato pada 1 Septermber lalu, peringatan kudeta 1969 yang membawanya ke tampuk kekuasaan, Kadhafi berjanji untuk melakukan reformasi politik dan ekonomi secara luas dan mulai berlaku di awal 2009.

"Rakyat Libya harus siap menerima pembagian keuntungan minyak dari awal tahun depan," kata Kadhafi di hadapan Kongres Rakyat, parlemen negeri itu.

Dia menyatakan bahwa semua kementerian akan dibongkar, kecuali kementerian luar negeri, pertahanan, keamanan dan kehakiman.

"Kalian selalu menuduh komite rakyat (kementerian) itu korup dan manajemennya buruk. Keluhan ini tak akan pernah selesai. Maka, setiap orang harus punya bagian (dari pendapatan minyak) di saku mereka masing-masing," kata Kadhafi.

Libya adalah penghasil minyak mentah ketiga terbesar di Afrika. Dia memompa 2 juta barel minyak per hari dan kini masih mengundang investor asing untuk mencapai targetnya untuk menggali 3 juta barel minyak per hari pada 2012.

AFP | IWANK

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya