Tanggapi Penembakan di FedEx, Joe Biden Sebut Kekerasan Bersenjata Api Epidemi

Sabtu, 17 April 2021 03:30 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden mengutuk kasus penembakan di FedEx, Indianapolis yang menewaskan warga lokal. Menurutnya, kasus tersebut menandakan bahwa kasus kekerasan bersenjata dan kepemilikan senjata api masih menjadi masalah besar di Amerika. Bahkan, menurut Joe Biden, tidak berlebihan menyamakan kasus penembakan massal di Amerika dengan epidemi.

""Kekerasan bersenjata api adalah epidemi di Amerika. Kita tidak boleh menerimanya. Kita harus bertindak," ujar Joe Biden, dikutip dari CNN, Jumat, 16 April 2021.

Joe Biden melanjutkan bahwa tiap harinya ada banyak warga Amerika yang meninggal karena kekerasan bersenjata api. Menurutnya, hal itu mencoreng karakter dan jiwa dari bangsa Amerika. Oleh karenanya, ia akan berupaya merampungkan regulasi soal kepemilikan senjata api sesegera mungkin.

"Saya juga mendorong Kongres Amerika dan pemilik senjata api untuk mendengarkan keluhan warga Amerika soal isu ini. Segara susun legislasi pencegahan kekerasan bersenjata api yang masuk akal mulai dari pemeriksaan latar belakang hingga larangan kepemilikan senjata perang dan berkapasitas tinggi," ujar Joe Biden menegaskan.

Kamala Harris mendampingi Joe Biden untum memimpin Amerika Serikat dalam 4 tahun kedepan. Kamala Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden AS. REUTERS/Jim Bourg

Wakil Presiden Kamala Harris mendukung apa yang dikatakan Joe Biden. Ia berkata, kekerasan bersenjata api harus segera berakhir karena sudah terlalu banyak orang meninggal karenanya.

Menurut data dari Gun Violence Archive, setidaknya sudah terjadi 147 kasus penembakan massal di Amerika sepanjang 2021. Adapun sebanyak 45 di antaranya terjadi dalam sebulan terakhir.

Secara terpisah, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menambahkan bahwa Kepala Staf Gedung Putih dan Penasihat Keamanan Nasional telah mengontak pemimpin daerah dan aparat lokal soal situasi di indianapolis. Selain itu, mereka meminta untuk dikabarkan soal perkembangan penyelidikan penembakan di FedEx.

Diberitakan sebelumnya, warga lokal menembaki warga Amerika yang berada di fasilitas FedEx, Mirabel Road, Indianapolis. Penembakan pada Kamis malam waktu setempat itu menewaskan delapan orang yang identitasnya belum diungkap hingga sekarang. Adapun pelaku dikabarkan membunuh dirinya sendiri usai menembaki warga.

Investigasi tengah berjalan untuk mengetahui motivasi pelaku penembakan di FedEx. Kepolisian Indianapolis memastikan tidak ada ancaman lanjutan usai situasi di fasilitas FedEx berhasil dikendalikan.

Baca juga: Penembakan di Fasilitas FedEx Indianapolis, Delapan Orang Dilaporkan Tewas

ISTMAN MP | CNN


Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

9 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

5 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya