Batal Pakai Vaksin AstraZeneca, Denmark Bakal Sumbangkan Stoknya

Kamis, 15 April 2021 20:30 WIB

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Denmark tidak akan menyia-nyiakan stok atau suplai vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dimilikinya. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan Denmark tengah menimbang kemungkinan menyumbangkan stok yang ada usai memutuskan untuk tidak menggunakannya. Adapun Denmark adalah negara pertama di Eropa yang mengambil keputusan tersebut.

"Saya telah berbicara dengan Direktur Jenderal Otoritas Kesehatan Denmark, Soren Brostrom. Sejauh yang saya pahami dari percakapan dengannya, Kementerian Luar Negeri Denmark siap atau sedang mengkaji kemungkinan menyumbangkan vaksin AstraZeneca mereka ke negara miskin," ujar Direktur Eropa WHO, Hans Kluge, Kamis, 15 April 2021.

Hans Kluge melanjutkan, pihaknya tidak bisa memaksa Denmark untuk mempertahankan penggunaan vaksin AstraZeneca. Meski pihaknya sudah mengingatkan manfaat vaksin AstraZeneca melebihi resikonya, keputusan akhir tetap berada di tangan Denmark. Apalagi, kata ia, Denmark lebih tahu soal situasi vaksinasi mereka mulai dari angka penyuntikkan, infeksi, hingga kasus yang perlu dibawa ke rumah sakit.

Jika Denmark jadi memutuskan untuk menyumbangkan suplai vaksinnya, ada beberapa opsi yang bisa mereka ambil. Salah satunya adalah menyumbangkan vaksin via lembaga distribusi WHO, COVAX. COVAX dibentuk WHO untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 berlangsung merata karena prosentase terbesar suplai global masih dipegang negara kaya seperti Denmark sendiri.

Diberitakan sebelumnya, Denmark memutuskan untuk tidak lagi menggunakan vaksin AstraZeneca karena mengkhawatirkan efek sampingnya yaitu pembekuan darah. Walaupun efek samping itu sudah dinyatakan berbagai pakar kesehatan sebagai kasus langka,. Denmark tidak mau mengambil resiko.

Dampak dari keputusan itu, Denmark menyusun ulang kampanye vaksinasi COVID-19nya. Apalagi, kampanye tersebut juga sudah terdampak terbatasnya suplai vaksin COVID-19 untuk kawasan Eropa. Adapun kampanye vaksinasi diyakini nantinya bakal berlanjut dengan vaksin COVID-19 Pfizer.

Menurut laporan Euronews, total ada 150 ribu orang yang sudah menerima vaksin AstraZeneca di Denmark. Dari angkat tersebut, Sebanyak dua di antaranya mengalami pembekuan darah.

AstraZeneca, selaku produsen vaksin COVID-19, menghormati keputusan Denmark. Meski pemakaiannya telah dibatalkan, AstraZeneca berjanji akan terus memberikan update terbaru soal keamanan dan penggunaan vaksin buatannya.

"Pelaksanaan dan peluncuran program vaksin adalah masalah yang harus diputuskan oleh masing-masing negara, berdasarkan kondisi lokal," kata AstraZeneca dalam pernyataan persnya pada Rabu kemarin.

Baca juga: Denmark Jadi Negara Pertama yang Buang Vaksin AstraZeneca dari Program Vaksinasi

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya