Joe Biden Tarik Tentara Amerika dari Afghanistan Per 1 Mei

Kamis, 15 April 2021 03:30 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden akhirnya mengungkapkan rencana penuh penarikan pasukan militer Amerika dari Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Joe Biden menyatakan penarikan akan dimulai per 1 Mei 2021 dengan harapan beres sebelum 11 September 2021.

Total, ada 2500 personil militer yang perlu ditarik dari Afghanistan. Joe Biden menyatakan penarikan akan berlangsung bertahap atas pertimbangan keamanan serta logistik.

"Sejak awal, operasi di Afghanistan tidak pernah ditujukan sebagai operasi multi-generasi. Kita diserang, kita berperang dengan tujuan jelas, dan kita sudah mencapai apa yang ditargetkan. Inilah waktunya untuk mengakhiri perang," ujar Joe Biden, Rabu, 14 April 2021.

Sebagaimana diketahui, operasi militer Amerika di Afghanistan dipicu insiden berdarah 9/11 pada 11 September 2001. Dalam peristiwa tersebut, teroris Al Qaeda menabrakkan pesawat komersil ke gedung pencakar langit World Trade Center, New York, Amerika. Sebanyak 2000 lebih orang meninggal dalam peristiwa tersebut.

Presiden Amerika kala itu, George W. Bush, meresponnya dengan menggelar War on Terror. Target utama, menghentikan aktivitas terorisme Taliban dan Al Qaeda yang berbasis di Afghanistan. Figur Al Qaeda, Osama Bin Laden, menjadi salah satu incarannya.

Ilustrasi Serangan WTC dan 11 September 2001. Getty Images


War on Terror dimulai pada 7 Oktober 2001 dengan Operasi Enduring Freedom. Perang dimulai dengan pasukan gabungan Amerika dan Inggris melakukan serangan udara ke Taliban dan Al Qaeda di Afghanistan. Serangan berlanjut selama lima hari dan perang terus berkembang dari situ.

Tahun 2011, di masa pemerintahan Presiden Barack Obama, figur yang diincar berhasil dicapai. Osama Bin laden tewas dalam sebuah operasi militer Amerika. Sejak saat itu, penarikan pasukan menjadi misi selanjutnya dari Pemerintah Amerika.

Total, War on Terror telah memakan korban 2400 orang personil militer. Uang yang dihabiskan untuk perang itu mencapai US$2 triliun. Adapun jumlah terbesar penempatan pasukan di Afganistan adalah lebih dari 100 ribu orang di mana terjadi pada tahun 2011.

Sejatinya, Amerika memiliki deadline penarikan pasukan pada 1 Mei nanti. Hal itu ditetapkan oleh pendahulu Joe Biden, Donald Trump. Donald Trump gagal memenuhi target, ia kalah di Pilpres Amerika. Joe Biden kemudian menegosiasikan penyesuaian dan disepakati penarikan dimulai pada 1 Mei.

Sejumlah tahanan Taliban yang baru dibebaskan, meninggalkan penjara Pul-e-Charkhi, di Kabul, Afganistan, 13 Agustus 2020. Pemerinah Afganistan mulai membebaskan 400 tahanan kelas kakap Taliban. National Security Council of Afghanistan/Handout via REUTERS


"Saya adalah Presiden Amerika keempat yang mengatur keberadaan militer di Afghanistan. Dua Republikan, Dua Demokrat. Saya tidak ingin tanggung jawab ini lanjut ke presiden kelima. Saatnya prajurti kita untuk pulang," ujar Joe Biden menegaskan.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengapresiasi langkah yang diambil Joe Biden dan mengaku telah berbicara dengannya. Ia berjanji akan membantu Amerika untuk memastikan penarikan berjalan lancar.

Sementara itu, Taliban menyuarakan kekecewaannya terhadap keputusan Joe Biden. Mereka berharap penarikan berlangsung sesuai janji Donald Trump. Sebab, kata mereka, negosiasi berlangsung di bawah kesepakatan damai yang dimediasi administrasi Trump.

"Jika perjanjian diikuti, segala masalah pasti akan tuntas. Namun, jika tidak, ya masalah akan bertambah," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menanggapi rencana Joe Biden menarik tentara Amerika dari Afghanistan.

Baca juga: Joe Biden Berencana Tarik Pasukan AS dari Afganistan pada 11 September

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya