Amerika Dianjurkan Menahan Penggunaan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson

Selasa, 13 April 2021 19:02 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson berpotensi menyusul AstraZeneca sebagai vaksin yang tidak dianjurkan untuk digunakan secara luas. Perkembangan terbaru, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) serta Badan Regulator Obat-obatan (FDA) Amerika merekomendasikan agar Amerika tidak dulu menggunakan vaksin Johnson & Jonhnson secara luas.

Dikutip dari CNN, rekomendasi itu dikeluarkan kedua lembaga karena mereka mendapati sejumlah kasus pembekuan darah pada vaksin berteknologi Adenovirus. Adenovirus adalah virus jinak yang berfungsi untuk memperkenalkan protein coronavirus ke sel tubuh demi memicu respon imun. Adapun sejauh ini, hanya ada dua vaksin yang menggunakan teknologi tersebut, Johnson & Johnson serta AstraZeneca.

"CDC akan menggelar pertemuan dengan Dewan Penasihat Kegiatan Imunisasi pada Rabu ini untuk mengkaji lebih lanjut kasus yang ada dan menilai signifikansinya," ujar keterangan pers CDC dan FDA, Selasa, 13 April 2021.

CDC dan FDA berkata, mereka menemukan setidaknya enam kasus pembekuan darah yang berkaitan dengan penggunaan vaksin Johnson & Johnson. Keenamnya ditemukan dari total 6,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang sudah diberikan ke publik.

Lebih lanjut, keenam kasus melibatkan perempuan dengan usia 18-48 tahun. Kasus muncul 6-13 hari sejak dosis disuntikkan. Dengan kata lain, kasus yang terjadi di Amerika tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara lain di mana penggunaan vaksin AstraZeneca kemudian difokuskan pada pasien-pasien lansia saja.

Botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Johnson & Johnson yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 11 Januari 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

"CDC dan FDA akan me-review analisis terbaru dan kemudian menginvestigasi keenam kasus tersebut. Hingga proses itu selesai, kami merekomendasikan pemerintah untuk menahan dulu penggunaan vaksin Johnson & Johnson atas dasar keamanan."

"Ini adalah langkah penting yang salah satunya bertujuan untuk memastikan para petugas medis sadar akan potensi buruk yang bisa terjadi. Selain itu, juga untuk menyusun langkah perawatan yang diperlukan jika ada kasus pembekuan darah," ujar CDC dan FDA menegaskan.

Diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 Johnson & Johnson banyak digunakan di Amerika karena dosisnya yang tak sebesar vaksin-vaksin lainnya. Di saat kebanyakan vaksin meminta penyuntikkan dua kali, vaksin Johnson & Johnson hanya perlu disuntikkan sekali. Dengan kata lain, vaksin Johnson & Johnson potensial digunakan untuk menggenjot kampanye vaksinasi di Amerika.

Per berita ini ditulis, angka vaksinasi COVID-19 di Amerika sudah mencapai 3,21 juta per hari. Hal itu sudah melebihi target vaksinasi yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Joe Biden di awal kepemipinannya, 1,5 juta per hari. Dengan capaian tersebut, diprediksi Amerika akan mencapai herd immunity tahun ini.

Adapun jumlah vaksin COVID-19 yang telah didistribusikan di Amerika sejauh ini ada 237 juta dosis. Dari angka itu, jumlah vaksin yang sudah diberikan ada 189 juta dosis. Sementara itu, untuk total kasus COVID-19 di Amerika ada 31 juta orang dengan jumlah korban meninggal ada 576 ribu.

Baca juga: Uni Eropa Selidiki Kasus Pembekuan Darah Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya