Kelelahan Tangani COVID-19, Menteri Kesehatan Austria Mundur

Selasa, 13 April 2021 18:35 WIB

Seorang petugas kesehatan bereaksi setelah menerima vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech ketika negara tersebut mulai vaksinasi terhadap virus corona, di Rumah Sakit Favoriten di Wina, Austria, 27 Desember 2020. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan pandemi COVID-19 berdampak besar kepada Menteri Kesehatan Austria, Rudolf Anschober. Ia mengaku dibuat kelelahan dengan olehnya, belum menghitung urusan-urusan kesehatan lainnya. Oleh karenanya, per Selasa ini, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya.

"Aku tidak mau merusak diriku sendiri. Ini adalah krisis kesehatan terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan Austria membutuhkan menteri kesehatan yang fit 100 persen. Saya bukan orang itu," ujar Anschober, dikutip dari Reuters, Selasa, 13 April 2021.

Anschober melanjutkan bahwa selama 15 bulan menangani pandemi COVID-19, ia tidak memiliki satu hari libur sekalipun untuk beristirahat. Menurutnya, itulah periode terberat yang pernah ia alami sejak menjadi menteri kesehatan. Itulah kenapa, kata ia, dirinya tak kuat lagi mengerjakan tugas sebagai menteri dan khawatir tubuhnya akan hancur jika bertahan.

"Saya menjalani masa 15 bulan yang benar-benar menantang. Bahkan, menurut saya, 15 bulan tersebut lebih terasa seperti 15 tahun," ujar Anschober.

Sebelum menjadi Menteri Kesehatan Austria, Anschober adalah seorang jurnalis dan guru. Setelah bertahun-tahun menjalankan kedua profesi itu, ia kemudian terjun ke politik dan menjadi salah satu politisi yang terkenal di Austria.

Selama pandemi, ia dikenal sebagai seorang politisi yang sabar dan 'lone wolf'. Seorang diri ia memperjuangkan lockdown atas Austria. Menurutnya, lockdown diperlukan untuk memastikan angka kasus COVID-19 di Austria tidak melonjak secara liar. Namun, perjuangannya itu ditolak oleh Kanselir Sebastian Kurz, seorang konservatif yang bersikeras pembatasan sosial perlu dilonggarkan untuk menggenjot pemulihan ekonomi Austria.

Pemerintah Austria sendiri sudah menemukan pengganti untuk Anschober. Tak lama setelah Anschober mengumumkan pengunduran dirinya, dokter Wolfgang Mueckstein diangkat menjadi Menteri Kesehatan Austria yang baru. Ia dan Anschober akan melakukan serah terima jabatan pada Senin pekan depan.

Menanggapi pemilihannya sebagai pengganti Anschober, Mueckstein menyatakan dirinya akan berusaha melanjutkan apa yang ditinggalkan Anschober. Ia, yang sebelumnya bekerja sebagai dokter umum di Vienna Medical Association, berjanji akan membantu warga Austria bersama-sama melewati pandemi COVID-19.

"Saya ingin membantu kalian semua untuk bisa melewati pandemi COVID-19 bersama-sama sebaik mungkin," ujar Mueckstein.

Per berita ini ditulis, Austria tercatat memiliki 581 ribu kasus dan 9.748 kematian akibat COVID-19. Adapun Austria sempat menjadi sorotan beberapa pekan lalu ketika kasus-kasus pembekuan darah muncul usai vaksinasi COVID-19 dengan produk AstraZeneca. Hal itu memicu keraguan dan pembatasan terhadap vaksin AstraZeneca yang belum mereda hingga sekarang.

Baca juga: Menaker Austria Mundur Karena Diduga Lakukan Plagiat

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 menit lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya