Warga Myanmar Dipaksa Bayar 85 Dollar Untuk Jemput Jenazah Korban Kudeta

Selasa, 13 April 2021 03:30 WIB

Kerabat menangis di atas tubuh Min Khant Soe, yang ditembak dan dibunuh oleh pasukan keamanan pada para demonstran dalam aksi anti-kudeta di Yangon, Myanmar 15 Maret 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Myanmar kembali dipersulit oleh junta militer. Kali ini terkait penjemputan jenazah korban yang meninggal selama unjuk rasa kudeta. Dikutip dari CNN, Militer Myanmar mewajibkan warga membayar US$85 (setara Rp1,2 juta) per orang untuk hal tersebut.

Perlakuan itu mulai berlaku untuk penjemputan jenazah korban pembantaian di kota Bago pada Jumat pekan lalu. Dalam peristiwa berdarah itu, sebanyak 82 orang meninggal dibantai oleh Militer Myanmar, menambah jumlah korban mereka menjadi 700 orang lebih.

"Militer Myanmar sekarang memasang harga 120 ribu kyat (Rp1,2 juta) untuk mengambil jenazah-jenazah korban pembantaian pada jumat pekan lalu," ujar laporan CNN, Senin, 12 April 2021.

Militer Myanmar masih merasa tidak bertanggung jawab atas peristiwa berdarah di Bago. Menurut media milik pemerintah setempat, Global New Light of Myanmar, militer terpaksa membunuh 80 orang tersebut karena mereka menyerang duluan.

"Militer Myanmar lebih dulu diserang oleh perusuh ketika mereka mencoba memindahkan pembatas jalan yang dibangun oleh para demonstran di Bago," ujar Global New Light of Myanmar.

Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]

Dalam laporan yang sama, Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, membela diri soal perlunya kudeta dan tindakan keras terhadap demonstran. Ia berkata, hal itu diperlukan untuk memastikan stabilitas negeri plus investigasi terkait dugaan kecurangan pemilu berjalan lancar.

Seperti diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar dipicu oleh klaim junta militer bahwa mereka telah dicurangi di pemilu. Mereka menuduh Liga Nasional untuk Demokrasi, yang merupakan partai bentukan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, bermain curang. Oleh karenanya, menurut Militer Myanmar, pemerintahan hasil pemilu tidak sah dan berhak digulingkan.

"Apa yang kami lakukan justru bukan mengambil alih kekuasaan, tetapi justru memperkuat demokrasi multipartai," klaim Min Aung Hlaing terkait situasi di Myanmar.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Vonis Mati 19 Orang karena Bunuh Rekan Kapten

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya