Warga Myanmar Akan Rayakan Tahun Baru Tradisional dengan Berdemo

Senin, 12 April 2021 20:00 WIB

Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru tradisional Myanmar tidak berarti libur memprotes kudeta bagi warga lokal. Dikutip dari Channel News Asia, warga menyatakan bakal tetap menggelar demo menentang kudeta pada Tahun Baru Tradisional Myanmar yang dinamai Thingyan itu.

"Militer Myanmar tidak bisa mengklaim Thingyan juga. Kekuatan rakyat berada di tangan rakyat juga," ujar Kepala Komite Kolaborasi Protes Umum, Ei Thinzar Maung, Senin, 12 April 2021.

Khusus untuk momen tersebut, Maung menyatakan warga Myanmar bakal berdemo menggunakan pakaian khusus atau kostum tradisional. Sebagai contoh, penganut Kristen bisa menghadiri demonstrasi menentang kudeta Myanmar dengan menggunakan pakaian putih.

Di sela-sela demo, lanjut Maung, para demonstran juga akan berdoa kepada Tuhan, memohon agar kudeta di Myanmar segera berakhir dan kedamaian datang kembali. Oleh karenanya, ia menganjurkan para penganut agama selain Buddha, yang merupakan agama mayoritas di Myanmar, untuk membawa kitab suci masing-masing.

"Warga (dari berbagai kelompok) harus bersatu untuk merayakan tahun baru rakyat," ujar Maung.

Biasanya, periode Tahun Baru Tradisional Myanmar akan berlangsung dari 13-17 April. Di periode tersebut, dalam situasi normal, warga merayakannya dengan menggelar upacara tradisional, berdoa, serta mencuci patung Buddha.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar masih panas walau diklaim junta militer sudah mereda. Sebanyak 706 orang dibunuh Militer Myanmar sejak kudeta meletus pada 1 Februari lalu. Sebanyak 46 di antaranya adalah anak-anak di mana Militer Myanmar merasa tidak bertanggung jawab atas hal itu.

Di saat bersamaan, Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi kembali dijadikan tersangka. Kali ini ia dianggap telah melanggar UU Manajemen Bencana Alam. Total, ia sudah dijerat untuk enam perkara dan berpotensi divonis belasan tahun penjara oleh pengadilan. Pengacara Aung San Suu Kyi, Min Min Soe, menyakini enam perkara itu upaya junta untuk menyingkirkan Suu Kyi.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Kembali Menjadi Tersangka di Myanmar Untuk Kasus Baru

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya