Australia Ganti Vaksin Virus Corona AstraZeneca ke Pfizer

Sabtu, 10 April 2021 09:30 WIB

Orang-orang mengantre di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Mona Vale setelah wabah baru corona terdeteksi di daerah Pantai Utara Sydney, Australia, 18 Desember 2020. [REUTERS / Loren Elliott]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Jumat, 9 April 2021 mengkonfirmasi telah menaikkan sampai dua kali lipat pembelian vaksin virus corona dari Pfizer Inc. Australia sedang bongkar-ulang rencana imunisasi massalnya setelah muncul kemungkinan terjadi pembekuan darah pada vaksin virus corona AstraZeneca Plc.

Kebijakan untuk mengubah secara efektif ke vaksin merek Pfizer berlaku sampai akhir program inokulasi atau imunisasi vaksin virus corona, yakni pada akhir Oktober 2021.

“Ini bukan berarti vaksin virus corona AstraZeneca dilarang. Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, sangat direkomendasikan menggunakan vaksin AstraZeneca,” kata Morrison, usai melakukan pertemuan kabinet untuk mendiskusikan pandemi Covid-19 di negaranya.

Baca juga: Australia Tetapkan Vaksin AstraZeneca untuk Usia di Atas 50 Tahun

Scott Morrison. REUTERS

Advertising
Advertising

Sampai Kamis malam, 8 April 2021, program vaksin virus corona di Australia sebagian besar masih menggunakan vaksin AstraZeneca. Australia tadinya berharap bisa memberikan 50 juta dosis vaksin virus corona AstraZeneca, yang cukup untuk mengimunisasi 25 juta populasinya.

Akan tetapi, Australia pada akhir sama seperti beberapa negara lainnya di dunia, melarang penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca pada untuk kondisi tertentu karena waswas terjadi pembekuan darah. Otoritas kesehatan setempat, juga mengubah rekomendasi mereka agar orang yang berusia di bawah 50 tahun menggunakan vaksin virus corona Pfizer saja. Di Australia, ada sekitar 12 juta orang yang berusia di bawah 50 tahun.

Dampak dari perubahan ini, Australia menaikkan sampai dua kali lipat jumlah pembelian vaksin virus corona ke Pfizer atau 40 juta dosis yang diharapkan cukup untuk menyuntikkan empat-per-lima populasinya. Negeri Kangguru itu berharap, bisa melakukan imunisasi vaksin virus corona pada warganya sampai akhir 2021.

Australia sekarang ini sudah membuka zona bebas karantina untuk negara-negara tetangganya, seperti Selandia Baru. Perdana Menteri Morrison berharap hal serupa bisa diberlakukan kepada wilayah lain.

“Semakin banyak warga Australia yang mendapat imunisasi vaksin virus corona, semakin banyak lingkungan yang bisa mendapatkan kelonggaran seperti yang telah saya sebutkan,” kata Morrison.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

50 menit lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

18 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

20 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya